Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, menggemparkan negaranya pada Selasa malam dengan kejutan deklarasi darurat militer, sebuah langkah yang belum pernah diambil dalam hampir setengah abad. Pengumuman ini datang tiba-tiba melalui siaran TV, yang langsung menimbulkan keresahan luas dan memicu ribuan warga untuk turun ke jalan berunjuk rasa di depan parlemen.
Latar Belakang Deklarasi
Deklarasi ini mengejutkan banyak orang karena tidak diasosiasikan dengan ancaman eksternal seperti dari Korea Utara, tetapi lebih karena masalah politik internal yang dihadapi Yoon. Dalam pidatonya, Yoon menyebut "kekuatan anti-negara" serta ancaman dari Korea Utara, namun akhirnya terungkap bahwa langkah ini adalah respons terhadap tekanan politik yang semakin meningkat, termasuk serangkaian skandal korupsi yang melibatkan dirinya dan keluarga.
Dalam langkah daruratnya, Yoon menempatkan militer untuk sementara waktu berkuasa, mengerahkan pasukan keamanan di gedung parlemen nasional. Langkah ini memicu kekhawatiran besar, mengingat trauma sejarah militerisme di Korea Selatan yang telah bertransisi menjadi demokrasi sejak akhir 1980-an.
Tanggapan dan Protes Publik
Tidak lama setelah deklarasi diumumkan, para pemimpin oposisi serta beberapa tokoh dari partai Yoon sendiri dengan cepat menolak keputusan tersebut, menyebut tindakan ini tidak konstitusional dan berlebihan. Pemimpin partai oposisi, Lee Jae-myung, langsung menyerukan anggota parlemen serta publik untuk berkumpul di parlemen dan menolak langkah ini.
Seruan tersebut diikuti oleh ribuan warga yang berbondong-bondong ke area parlemen, meneriakkan tuntutan pencabutan darurat militer. Meski ada kehadiran pasukan militer dan polisi, tidak terjadi kekerasan yang signifikan selama protes berlangsung. Dalam waktu beberapa jam, dengan tekanan publik dan politik yang kian menguat, parlemen yang didominasi oposisi berhasil memveto langkah ini, memaksa Yoon mencabut deklarasinya pada Rabu dini hari.
Dampak Ekonomi dan Pasar
Reaksi ekonomi terhadap kekacauan politik ini terlihat nyata. Mata uang won jatuh drastis terhadap dolar AS di tengah kecemasan pasar, meskipun kemudian berhasil pulih sebagian menjadi $1.415 mengikuti pembatalan darurat militer. Sentimen pasar saham di Korea Selatan bervariasi, dengan indeks KOSPI berhasil menguat 1,86% setelah awalnya tertekan.
Saham-saham dan ETF Korea Selatan lainnya yang diperdagangkan di AS mengalami penurunan sekitar 1%, menunjukkan bahwa ketegangan politik memiliki dampak yang nyata terhadap kepercayaan investor. Bank sentral Korea Selatan merespons dengan cepat, menunjukkan kesiapan untuk menstabilkan pasar di tengah keadaan yang fluktuatif.
Perspektif dan Tantangan ke Depan
Pembatalan darurat militer ini tidak hanya mengakhiri krisis sementara, tetapi juga meninggalkan dampak mendalam pada lanskap politik Korea Selatan. Yoon, yang berada di bawah tekanan luar biasa akibat skandal yang mengguncang pemerintahannya, harus menghadapi tantangan baru dalam memulihkan stabilitas politik dan ekonomi serta memperbaiki peringkat persetujuannya yang terus menurun.
Para pengamat politik menyatakan bahwa keputusan Yoon mencerminkan adanya keputusasaan di tengah tekanan politik dan skandal pribadi, membuat masa depan politiknya menjadi semakin tak menentu. Apa pun langkah berikutnya yang diambil Yoon, penting baginya untuk mempererat hubungan dengan parlemen dan membangun kembali kepercayaan publik.
Keputusan darurat ini dipandang sebagai pengingat serius akan pentingnya menjaga demokrasi dan legitimasi pemerintahan di Korea Selatan, sebuah negara yang telah berjuang untuk mengukuhkan diri sebagai demokrasi modern pasca kediktatoran di akhir abad ke-20. Para pemimpin dan warga negara berjanji untuk melindungi demokrasi mereka dengan segala cara, seperti yang dinyatakan secara tegas oleh ketua parlemen: "Kami akan melindungi demokrasi bersama rakyat." Kejadian ini menandai tantangan besar bagi reputasi Korea Selatan sebagai negara demokratis di mata dunia, dan mungkin memerlukan waktu serta upaya besar untuk memulihkan keretakan politik dan sosial yang terjadi.
Join Official Whatsapp Channel Investing.com dan dapatkan insight, promo, analisis, berita untuk referensi investasimu! Klik di sini