Investing.com - Saham-saham Asia Pasifik dibuka mixed pada hari Kamis (25/01), menyusul lonjakan saham-saham teknologi global semalam.
Pada pukul 08.25 WIB, S&P/ASX 200 naik 0,3%, KOSPI 200 turun 0,1%, dan Nikkei 225 turun 0,2%.
Temukan daftar lengkap saham-saham sektor konsumer yang berpotensi memberi dividen tebal dan mengalami kenaikan harga di tahun Pemilu ini pada webinar ini. Gunakan kode kupon diskon "IDNPROWB24A" dan dapatkan diskon berlangganan tambahan InvestingPro+. Pelajari Lebih Lanjut.
S&P sedikit naik, kurangi penguatan awal, tetapi masih berhasil mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa yang keempat kalinya secara beruntun. Sementara itu, Dow Industrials sedikit saat investor mengevaluasi laporan pendapatan terbaru.
Saham-saham perusahaan teknologi dan komunikasi besar menjadi pendorong utama rally ini, sementara saham-saham real estat, utilitas, material, dan bahan pokok konsumen masing-masing turun lebih dari 1%. Saham-saham energi mendapat dorongan dari naiknya harga minyak dan gas.
Di pasar komoditas, minyak Brent naik 0,93% menjadi $80,29 per barel, Emas turun 0,75% ke $2.014,12, dan bijih besi naik 0,4% menjadi $79,85 per barel.
Di pasar internasional, obligasi pemerintah AS sebagian besar berada di zona hijau, dengan yields obligasi bertenor 2 tahun sedikit naik menjadi 4,38% dan yields obligasi bertenor 10 tahun naik menjadi 4,17%.
Dolar Australia relatif stabil di 65,76 dari penutupan sebelumnya di 67,78.
Saham-saham China ditutup positif setelah hari perdagangan yang penuh gejolak yang ditandai dengan keuntungan dan kerugian. Untuk mendapat kembali kepercayaan investor, para ekonom HSBC menyarankan reformasi pasar modal seperti dukungan kebijakan yang lebih terkoordinasi dan proaktif untuk meningkatkan prospek makro. Hal ini menyusul sebuah laporan bahwa Beijing tengah mempertimbangkan dana stabilisasi pasar dan langkah-langkah lainnya. Saham-saham otomotif dan konsumen memimpin penguatan. Indeks Shanghai Composite Index naik 1,8% ke 2.820,77, Indeks Komposit Shenzhen naik 1,25%, dan Indeks Harga ChiNext yang berbasis teknologi naik 0,5%.
Saham-saham Hong Kong ditutup menguat setelah Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengumumkan penurunan rasio GWM bank-bank, yang berlaku mulai 5 Februari. Indeks Hang Seng naik 3,6% menjadi 15.899,87, dan Indeks Hang Seng Tech naik 4,2%. Hampir semua sektor dalam indeks ini menguat, dengan saham-saham teknologi memimpin kenaikan.
Saham-saham Jepang ditutup lebih rendah, tertekan oleh turunnya saham-saham real-estate, karena yields obligasi pemerintah naik di seluruh kurva imbal hasil. Nikkei Stock Average turun 0,8% ke 36.226,48. Investor kini berfokus pada pendapatan, kala hasil laporan keuangan Nidec yang akan datang menandai dimulainya musim laporan keuangan.
Saham-saham India ditutup positif, ditopang oleh saham-saham baja dan teknologi, yang kemungkinan besar rebound dari penurunan sebelumnya. Indeks Sensex ditutup melesat 1,0% lebih tinggi ke 71060,31.
Pasar Eropa mengalami kenaikan, didorong oleh harapan akan adanya dorongan stimulus untuk ekonomi China, yang mengangkat saham-saham pertambangan. Stoxx Europe 600 dan DAX naik 1%, dan CAC 40 menguat 0,9%, dengan Antofagasta (LON:ANTO), Anglo American (JO:AGLJ), dan Glencore (LON:GLEN) meraih keuntungan. Dow juga naik 0,2%. Minyak Brent naik 0,6% di $80,05 per barel di tengah berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah.
FTSE 100 index naik ke level tertinggi satu minggu, mengakhiri sesi Rabu naik 0,56% di7.527,67 poin. Lonjakan ini didorong oleh rebound saham-saham sumber daya dasar dan saham-saham yang terekspos ke China.
Temukan saham-saham konsumer lainnya dengan track record dividen yang lebih kuat dan potensi kenaikan harga yang menarik pada webinar "Cara Mudah dan Akurat Temukan Saham Juara di Musim Laporan Keuangan dan Pemilu dengan InvestingPro", hari ini Kamis 25 Januari 2024 pukul 17.00 WIB. Klik di sini untuk registrasi.