🌎 Gabung dengan 150ribu+ investor dari 35+ negara yang mengakses pilihan saham menurut AI dengan hasil melampaui pasarAkses Sekarang

Rupiah ke Bawah Rp16 Ribu per USD, Pertama Kali Sejak Mei

Diterbitkan 08/08/2024, 17/40
Rupiah ke Bawah Rp16 Ribu per USD, Pertama Kali Sejak Mei
USD/IDR
-

IDXChannel – Nilai tukar rupiah menguat ke bawah level psikologis Rp16.000 per USD untuk kali pertama sejak Mei 2024 seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, hingga pukul 10.23 WIB, rupiah menguat 0,44 persen secara harian ke posisi Rp15.959 per USD.

Ini menjadi penguatan rupiah yang keempat hari secara beruntun atau sejak Senin (5/8) lalu.

Pada Senin, pasar keuangan global mengalami sell-off seiring efek penutupan posisi (unwinding) carry trade yen di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ) dan potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang lebih cepat dari perkiraan.

Secara teknikal, dalam chart harian, rupiah saat ini tengah menguji resistance terdekat di area 15.947-15.923, yang apabila tidak bisa ditembus bisa menahan laju penguatan mata uang Garuda tersebut dalam waktu dekat.

Menurut catatan Bloomberg, Kamis (8/8), rupiah termasuk mata uang Asia yang berkinerja buruk tahun lalu karena kekhawatiran defisit fiskal yang meluas.

Namun, saat ini rupiah menguat lebih dari 2 persen di kuartal ini, didorong oleh upaya tim Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meredakan kekhawatiran terkait utang dan kebijakan fiskal serta harapan pemangkasan suku bunga AS.

Apabila rupiah turun di bawah Rp16.000 per USD, kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga di 2024 meningkat.

Namun, analis Malayan Banking Bhd Alan Lau memperingatkan, volatilitas mungkin tinggi karena ketidakpastian pemilihan AS dan kekhawatiran resesi.

Posisi Cadev

Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2024 meningkat jadi sebesar USD145,4 miliar.

Posisi cadev pada akhir Juni lalu, tercatat sebesar USD140,2 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa ini dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tulis Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, Rabu (7/8).

Adapun posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Di sisi lain, prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

"Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tulis Erwin. (Aldo Fernando)

Artikel ini telah terbit di IDXChannel

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.