Oleh: Eldo R
Investing.com - Bursa Amerika bergerak menguat tadi malam. Penguatan yang terjadi merupakan respon positif pasar terhadap keputusan the Fed menaikkan suku bunga 25 bps. Selain itu, the Fed juga tidak memberikan pernyataan yang di luar ekspektasi pasar.
Saham dari sektor energi memimpin penguatan bursa Amerika ditopang oleh harga minyak global yang kembali naik menyentuh level di atas USD100 per barrel. Kenaikan harga minyak global terjadi setelah International Energy Agency mengatakan bahwa 3 juta barrel per day dari produk minyak Rusia akan ditutup.
Bursa Eropa bergerak menguat kemarin. Bank sentral Inggris menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut. Selain itu, progres
negosiasi Rusia-Ukraina yang berjalan lancar juga memberikan tenaga bagi rally bursa Eropa.
Pagi ini bursa Jepang +0,14%, Hongkong -1,25%, Shanghai -0,25%, Singapura +0,01%, dan Rupiah pagi ini di buka menguat -0,03% ke Rp14.298/USD. Pasar Asia pagi ini dibuka bervariasi, investor masih mencermati kenaikan harga komoditi khususnya dari energi, di mana harga minyak kemarin meningkat signifikan, kembali diatas USD100 per barrel.
Investor juga masih akan mencermati pertemuan antara Presiden US, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping yang akan dilakukan di Jumat minggu ini, yang khususnya akan membahas terkait dengan tensi Rusia – Ukraina serta kompetisi antara 2 negara tersebut.
Katalis positif juga datang dari China, setelah Pemerintah China mengizinkan pabrik di Shenzhen untuk kembali beroperasi, setelah sebelumnya ditutup karenakekhawatiran kasus baru yang terus meningkat.
Dalam riset Panin Sekuritas dijelaskan untuk hari ini diperkirakan pasar Jakarta Stock Exchange Composite akan menguat.
"Disebabkan oleh potensi gencatan senjata antara Russia – Ukraina, kebijakan moneter yang tidak seagresif ekspektasi awal, serta tren inflow dana asing yang masih positif," jelas Tim Riset Harian Panin Sekuritas (18/3).
Sedangkan tim analis PT Surya Fajar Sekuritas, memperkirakan hari ini IHSG mendapatkan tantangan setelah kemarin berhasil menembus level 7000. Tantangan datang dari kenaikan harga minyak global lebih dari 9%. Harga minyak global kembali naik di atas USD100 per barrel.
"Kondisi ini diperkirakan membuat investor untuk profit taking," jelas Tim Riset SF Sekuritas, Jumat (18/3).
Di sisi lain, kondisi ini akan membuat investor untuk kembali fokus terhadap saham-saham komoditas energi dan batubara. Pada pekan lalu, sektor komoditas sempat tertekan dan kemungkinan besar berpotensi bergerak atraktif kembali.
Berikut Pilihan Saham dari Panin Sekuritas, Jumat (18/3):
Matahari Putra Prima Tbk (JK:MPPA) Trading Beli (Harian) +Golden Eagle Energy Tbk (JK:SMMT), Gozco Plantations Tbk (JK:GZCO), Cahayaputra Asa Keramik Tbk PT (JK:CAKK), Multipolar Tbk (JK:MLPL), Bumi Resources Tbk (JK:BUMI); pilihan saham-saham untuk trading harian (risiko tinggi).
Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI) Trading Beli +Elang Mahkota Teknologi Tbk (JK:EMTK), Bukalapak.com PT (JK:BUKA), Sarana Menara Nusantara Tbk (JK:TOWR), Timah Persero Tbk (JK:TINS), Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI); pilihan saham-saham yang mengalami akumulasi asing
Berikut Pilihan Saham Teknikal dari PT Surya Fajar Sekuritas, Jumat (18/3)
Ramayana Lestari Sentosa Tbk (JK:RALS)
Breakout resistance disertai volume. Potential break resistance trendline
symmetrical triangle.Trading Buy. Entry: 710-720. Stoploss: <700. Target 1: 770. Target 2: 800.
Digital Mediatama Maxima PT (JK:DMMX). Rebound area support Demand. MACD golden cross.
Trading Buy. Entry: 1705-1725. Stoploss: <1695. Target 1: 1900. Target 2: 2090.
Ciputra Development Tbk (JK:CTRA). Potential breakout Bull Flag. Weekly rebound support trendline.
Buy If Break. Entry: 1070-1080. Stoploss: <1055. Target 1: 1130. Target 2: 1180
Indocement Tunggal Prakarsa (JK:INTP). Potential breakout Bull Flag. Weekly rebound area support.
Buy If Break. Entry: 10800-10850. Stoploss: <10700. Target 1: 11350. Target 2: 11725.