Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) serentak mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan pada minggu ini. The Fed memotong suku bunga sebesar 50 basis poin, sementara BI menurunkan BI Rate sebesar 25 bps. Keputusan ini membawa kabar baik bagi sejumlah sektor, termasuk pasar saham dan dunia usaha di Indonesia.
Dampak ke IHSG
Pengamat pasar modal Michael Yeoh kepada IDXChannel menyebut penurunan suku bunga oleh The Fed memperlebar selisih suku bunga antara AS dan negara-negara berkembang, mendorong aliran dana masuk ke pasar negara berkembang (EM), termasuk Indonesia. Sejumlah saham Indonesia, terutama di sektor keuangan, properti, teknologi, dan ritel dinilai akan mendapatkan manfaat dari kondisi tersebut. Di sisi lain, Founder WH Project William Hartanto mengingatkan untuk melihat dampaknya terhadap nilai tukar terlebih dahulu, karena dampak pemangkasan Fed hanya signifikan untuk emiten yang memiliki porsi ekspor besar.
Dampak ke nilai tukar rupiah terhadap dolar
Di sisi Rupiah, dampak penurunan suku bunga The Fed menguatkan mata uang Garuda. Seperti diulas IDXChannel, analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin menjelaskan, meski kebijakan ini tidak memberikan perubahan signifikan terhadap kinerja USD, pasar akan tetap memantau fundamental ekonomi untuk menentukan arah Rupiah ke depan. Pada hari pengumuman (19/9), Rupiah diperdagangkan menguat tipis di level Rp15.325 per USD.
Dampak ke dunia usaha
Pemangkasan suku bunga BI juga membawa angin segar bagi dunia usaha, terutama sektor riil melalui kanal kredit. Kepada IDXChannel, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, penurunan suku bunga ini akan diikuti dengan penurunan suku bunga pasar uang antar bank, suku bunga deposito, dan suku bunga kredit, yang pada gilirannya menjaga pertumbuhan kredit tetap stabil. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menambahkan, pemangkasan ini meningkatkan daya beli masyarakat dan memberikan stimulus positif bagi industri pembiayaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, pemotongan suku bunga The Fed juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi China dan ketidakpastian kebijakan ekonomi AS, penurunan suku bunga diharapkan dapat mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang termasuk Indonesia.
Secara keseluruhan, pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan BI membawa optimisme bagi pasar saham, nilai tukar Rupiah, dan dunia usaha di Indonesia. Meskipun tetap ada risiko volatilitas, peluang stabilisasi ekonomi dan potensi pertumbuhan terlihat cukup kuat.