Optimis IHSG ke 7.500, Enam Saham Ini Bisa Dimiliki di 2022

Diterbitkan 04/03/2022, 07/45
Diperbarui 04/03/2022, 08/20
© Reuters

Oleh: Eldo.R/Investing.com

Investing.com - Meski sempat turun di awal Maret, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja ciamik sepanjang 2022. Analis pun masih optimis ekonomi Indonesia membaik dan IHSG akan positif.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG merupakan gambaran ekonomi Indonesia dalam enam bulan ke depan. Menurutnya dengan kenaikan IHSG dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan publik masih percaya ekonomi Indoneia masih positif.

"Saya masih percaya akhir tahun IHSG bisa ke 7.500. Perjalanan grafiknya memang masih naik turun tapi saya yakin ujungnya masih lebih baik dibanding tahun lalu," kata Kiswoyo, Jumat (4/3).

Menurutnya tahun ini IHSG akan didukung oleh enam saham utama. Yakni Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI), Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA), Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM), Astra International Tbk (JK:ASII), Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI). Menurutnya ini imbas dari aturan pembobotan free float saham yang menggantikan basis market cap pada tahun lalu. Alhasil, tidak ada lagi dominasi saham tertentu yang menjadi penggerak IHSG.

"Tercermin dari reksadana saham dan campuran pasti ada enam saham itu ada," jelasnya.

Untuk tahun ini Kiswoyo menilai ekonomi Indonesia akan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Selain itu didukung oleh sektor komoditas yang mendapat sentimen positif terhadap situasi ketidakpastian perang saat ini.

"Dengan pertumbuhan ekonomi yang on track membuat investor termasuk asing pun melirik Indonesia," jelasnya.

Ia pun menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,77% ke level 6.868,4 pada perdagangan (2/2) masih koreksi sehat. Kiswoyo mengingatkan ada potensi bullish indeks acuan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, di tengah ancaman kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

"Tetapi intinya IHSG masih menuju ke 7.000," jelasnya

Secara terpisah, Dimas Wahyu, Analis NH Korindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan Wall Street ditutup melemah pada perdagangan (03/03); dengan ketiga indeks utama serempak mengalami koreksi. Invasi Rusia terhadap Ukraina dikhawatirkan akan menambah tekanan inflasi; seiring dengan naiknya harga komoditas energi dan terganggunya rantai pasokan.

"Investor juga akan masih menunggu data payroll bulanan, yang diproyeksikan mencatat 600.000 ribu pekerjaan baru sepanjang Februari lalu," jelasnya dalam risetnya, Jumat (4/3).

Dari dalam negeri, volatilitas pergerakan IHSG berlanjut dengan koreksi 0,77% ke level 6.868 pada Rabu (02/03) lalu. Kelanjutan krisis geopolitik di Ukraina serta aksi profit taking, akan kembali beradu dengan sentimen kenaikan harga komoditas dan musim rilis Laporan Keuangan tahun 2021.

"Menjelang akhir pekan, pergerakan indeks acuan akan mencoba untuk rebound dengan proyeksi rentang pergerakan di area 6.850-7.000.

Untuk hari ini NH Korindo Sekuritas merekomendasikan BUY pada (4/3) di pilihan saham berikut: Surya Esa Perkasa Tbk (JK:ESSA)(TP 835;CL 735), Eagle High Plantations Tbk (JK:BWPT)(TP 106;CL 89), Saratoga Investama Sedaya (JK:SRTG)(TP 3250;CL 2850), Adaro Minerals Indonesia Tbk PT (JK:ADMR)(TP 1815;CL 1580) dan United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) (TP 27700;CL 25450).

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2025 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.