5 Proyek Airdrop Terbaik Pekan Ini yang Wajib Dikejar Para Airdrop Hunter
Oleh: Eldo.R/Investing.com
Investing.com - Meski sempat turun di awal Maret, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja ciamik sepanjang 2022. Analis pun masih optimis ekonomi Indonesia membaik dan IHSG akan positif.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG merupakan gambaran ekonomi Indonesia dalam enam bulan ke depan. Menurutnya dengan kenaikan IHSG dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan publik masih percaya ekonomi Indoneia masih positif.
"Saya masih percaya akhir tahun IHSG bisa ke 7.500. Perjalanan grafiknya memang masih naik turun tapi saya yakin ujungnya masih lebih baik dibanding tahun lalu," kata Kiswoyo, Jumat (4/3).
Menurutnya tahun ini IHSG akan didukung oleh enam saham utama. Yakni Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI), Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA), Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM), Astra International Tbk (JK:ASII), Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI). Menurutnya ini imbas dari aturan pembobotan free float saham yang menggantikan basis market cap pada tahun lalu. Alhasil, tidak ada lagi dominasi saham tertentu yang menjadi penggerak IHSG.
"Tercermin dari reksadana saham dan campuran pasti ada enam saham itu ada," jelasnya.
Untuk tahun ini Kiswoyo menilai ekonomi Indonesia akan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Selain itu didukung oleh sektor komoditas yang mendapat sentimen positif terhadap situasi ketidakpastian perang saat ini.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang on track membuat investor termasuk asing pun melirik Indonesia," jelasnya.
Ia pun menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,77% ke level 6.868,4 pada perdagangan (2/2) masih koreksi sehat. Kiswoyo mengingatkan ada potensi bullish indeks acuan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, di tengah ancaman kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
"Tetapi intinya IHSG masih menuju ke 7.000," jelasnya
Secara terpisah, Dimas Wahyu, Analis NH Korindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan Wall Street ditutup melemah pada perdagangan (03/03); dengan ketiga indeks utama serempak mengalami koreksi. Invasi Rusia terhadap Ukraina dikhawatirkan akan menambah tekanan inflasi; seiring dengan naiknya harga komoditas energi dan terganggunya rantai pasokan.
"Investor juga akan masih menunggu data payroll bulanan, yang diproyeksikan mencatat 600.000 ribu pekerjaan baru sepanjang Februari lalu," jelasnya dalam risetnya, Jumat (4/3).
Dari dalam negeri, volatilitas pergerakan IHSG berlanjut dengan koreksi 0,77% ke level 6.868 pada Rabu (02/03) lalu. Kelanjutan krisis geopolitik di Ukraina serta aksi profit taking, akan kembali beradu dengan sentimen kenaikan harga komoditas dan musim rilis Laporan Keuangan tahun 2021.
"Menjelang akhir pekan, pergerakan indeks acuan akan mencoba untuk rebound dengan proyeksi rentang pergerakan di area 6.850-7.000.
Untuk hari ini NH Korindo Sekuritas merekomendasikan BUY pada (4/3) di pilihan saham berikut: Surya Esa Perkasa Tbk (JK:ESSA)(TP 835;CL 735), Eagle High Plantations Tbk (JK:BWPT)(TP 106;CL 89), Saratoga Investama Sedaya (JK:SRTG)(TP 3250;CL 2850), Adaro Minerals Indonesia Tbk PT (JK:ADMR)(TP 1815;CL 1580) dan United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) (TP 27700;CL 25450).