IDNFinancials.com - JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, mempertanyakan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mematok kurs rupiah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, pada kisaran Rp16.500-Rp16.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut Misbakhun, kurs rupiah saat ini dalam tren menguat di rentang Rp16.300-Rp16.400/US$. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga secara konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Saat ini rupiah di Rp16.300, kalau menurut saya dengan strategi stabilisasi nilai tukar yang dilakukan kombinasi antara Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan Non Deliverable Forward (NDF) dilakukan BI, saya yakin stabilitas akan tercapai," kata Misbakhun mengutip CNBC Indonesia, Selasa (20/5). Menurut Misbakhun, pihaknya akan merapikan nilai kurs yang diajukan oleh menteri keuangan, saat membahas KEM-PPKF 2026 lebih lanjut, untuk mendesain Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Seperti diketahui, Sri Mulyani mengungkapkan rentang kurs yang diperkirakan pemerintah dalam KEM PPKF 2026 berada pada kisaran Rp16.500-Rp16.900/US$, saat rapat paripurna DPR. (LK/KR)