💎 Lihat Perusahaan Paling Sehat di Pasar Hari IniMulai

Kerja Pasar Modal Berat Karena 5 Saham Perusahaan yang Bernilai Ratusan Triliun Ini Diobral

Diterbitkan 16/03/2020, 18/58
© Warta Ekonomi. Kerja Pasar Modal Berat Karena 5 Saham Perusahaan yang Bernilai Ratusan Triliun Ini Diobral
JKSE
-
NISP
-
EMTK
-
BMRI
-
BBRI
-
BBCA
-
TLKM
-
UNVR
-
JKBANK15
-
LINK
-
DNAR
-
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan koreksi -4,42% ke level 4.690,66. Pada perdagangan hari ini, BEI hampir saja kembali membekukan (trading halt) karena IHSG jatuh hingga ke level terendah di angka 4.677,75 hampir menyentuh 5%.

Penyebaran virus corona masih menjadi biang kerok karena dirasa makin menghawatiran investor hingga terus menerus menggerus kinerja pasar modal. Investor pun memutuskan untuk menarik dana dari beberapa saham dengan kapitalisasi pasar besar hingga membuat IHSG semakin berat untuk bangkit.

Baca Juga: Investor Dibuat Galau Sama Penyebaran Virus Corona di Kotanya Bang Anies

Dari data statistik Bursa Efek Indonesia, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (JK:BBRI) Tbk (BBRI) yang memiliki kapitaliasasi pasar Rp427 triliun ini rontok 5,91% ke Rp3.500 per saham menjadi penekan utama IHSG hari ini. Investor asing pun melakukan penjualan di BBRI senilai Rp225,21 miliar.

Lalu, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) (JK:TLKM) Tbk (TLKM) dengan kapitalisasi pasar Rp313 triliun terjun bebas 6,78% ke harga Rp3.160 juga semakin menambah berat pergerakan indeks hari ini. Asing juga menarik dana Rp136,25 miliar di saham Telkom.

Saham PT Unilever Indonesia (JK:UNVR) Tbk (UNVR) yang kapitalisasi senilai Rp266 triliun juga hancur 7% ke posisi Rp6.975 hingga terkena auto reject bawah juga membuat indeks berkubang di zona merah. Asing melepas Rp44,16 miliar saham UNVR.

Jatuhnya saham PT Bank Mandiri (JK:BMRI) (Persero) Tbk (BMRI) yang sebesar 6,69% ke Rp5.925 per saham pun membuat IHSG melempem karena nilai kapitalisasi pasarnya Rp274 triliun. Asing mengobral saham Bank Mandiri Rp132,94 miliar di pasar.

Baca Juga: BRI, Telkom, Mandiri, dan BCA Jadi Santapan Empuk Investor Asing!

Saham PT Bank Central Asia (JK:BBCA) Tbk (BBCA) yang meski hanya luluh 2,74% ke Rp27,525 per saham berhasil mengerek indeks ke bawah. Dimana, asing tercatat melakukan aksi jual Rp117,01 miliar di bank milik Djarum Grup. Dengan kapitalisasi pasar Rp672 triliun wajar saja saham BCA memiliki pengaruh yang besar ke pasar.

Meski begitu, Indeks masih terselamatkan oleh saham PT Bank OCBC NISP (JK:NISP) Tbk yang naik 4,79%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (JK:EMTK) melesat 3%, PT Bentoel International Investama Tbk (RBMA) menukik 4,03%, PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR (JK:DNAR)) melonjak 21,62% dan saham PT Link Net (JK:LINK) Tbk yang menguat 4,06%. Penulis/Editor: Annisa Nurfitriyani
Foto: Rivan Awal Lingga

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.