IDNFinancials.com - JAKARTA - John Dharma J. Kusuma, atau lebih dikenal sebagai John Kusuma, merupakan sosok konglomerat Indonesia yang kini semakin menarik perhatian publik.
Tidak hanya karena kekayaannya, tetapi juga kiprahnya yang signifikan dalam industri perbankan digital syariah melalui kepemilikan di PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), atau Bank Aladin.
Dihimpun idnfinancials.com dari berbagai sumber, berikut informasi tentang profil John Kusuma.
Nama John Kusuma memang tidak asing di kalangan pelaku industri. Ia adalah pewaris generasi ketiga dari PT Nojorono Tobacco International, produsen rokok legendaris yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah.
Perusahaan yang didirikan pada 14 Oktober 1932 oleh Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay ini dikenal luas lewat merek rokok Minak Djinggo dan Class Mild.
Nojorono sendiri kini menjadi salah satu dari lima besar produsen rokok terbesar di Indonesia dengan penjualan mencapai 10 miliar batang per tahun.
Namun, jejak bisnis John Kusuma tak berhenti di industri tembakau. Ia memperluas kiprahnya ke sektor keuangan, khususnya perbankan syariah, dengan menjadi pengendali saham Bank Aladin Syariah melalui entitas NTI Global.
Informasi ini terungkap dari prospektus penawaran umum perdana (IPO) saat Bank Aladin melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 Februari 2021.
Sejak IPO dengan harga perdana Rp103 per saham, performa Bank Aladin mencatatkan pertumbuhan signifikan. Dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya naik sekitar 16,23%, menjadikan kapitalisasi pasar bank ini menyentuh angka Rp40,78 triliun.
Selanjutnya, Bank Aladin (BANK) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 33,47 miliar pada kuartal I-2025, membalikkan posisi dari rugi bersih Rp 44,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba per saham dasar juga meningkat dari rugi Rp 3 menjadi laba Rp 33.
Kiprah dan diversifikasi usaha ini turut mendorong peningkatan kekayaannya. Forbes mencatat pada tahun 2022, kekayaan John Kusuma mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).
Sementara pada tahun 2021, Forbes menempatkannya di posisi ke-32 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia, dengan kekayaan yang bahkan mencapai US$1,4 miliar atau sekitar Rp20 triliun.
Kisah John Kusuma menjadi menarik bukan hanya karena bisnisnya, tetapi juga karena ia berada di tengah dinamika transformasi digital yang tengah melanda sektor keuangan. Di balik Bank Aladin, terselip nama besar dari seorang pewaris industri lama yang bisa beradaptasi era baru. (EF)