Investing.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi II Jumat (18/09) petang. Kenaikan bursa domestik tak mampu diikuti pasar kawasan Asia yang bervariatif dan BMRI memenuhi komitmennya terhadap sektor pembangunan RI dengan menambah pinjaman untuk proyek LRT Jabodebek senilai Rp1,1 triliun.
IHSG ditutup menguat 0,41% atau 20,82 poin ke 5.059,22 menurut data Investing.com hingga pukul 15.15 WIB. Data perdagangan mencatat dilansir dari CNBC Indonesia Jumat (18/09), investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 996 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9,7 triliun. Ditambah dengan pasar nego dan tunai, net sell asing mencapai Rp 999,09 miliar, hampir Rp 1 triliun.
Nilai transaksi tercatat Rp 9,77 triliun dengan 253 saham naik, 166 saham turun dan sisanya 171 saham stagnan.
Investor lokal tampaknya cukup banyak berperan menahan kejatuhan indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini. Transaksi beli investor lokal mencapai Rp 5,5 triliun.
Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif. Nikkei di Jepang terapresiasi 0,18%, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,47%, sedangkan Indeks STI di Singapura terdepresiasi 0,12%.
Sementara itu sebagaimana ditulis Bisnis.com Jumat (18/09), kenaikan IHSG mengakhiri tren bearish dalam tiga hari terakhir. Pergerakan tercatat mengalami koreksi pada 15 September 2020—17 September 2020.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan kenaikan IHSG pada akhir pekan ini karena pasar sudah oversold. Kondisi itu lantaran terjadi koreksi selama tiga sesi perdagangan berturut-turut.
Laksono juga menilai kepanikan pasar terhadap pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai reda.
Kabar emiten kali ini datang dari BMRI. Tambah laporan, PT Bank Mandiri (JK:BMRI) (Persero) Tbk. menambah porsi pembiayaan sindikasi ke proyek Depo dan Stasiun LRT Jabodebek senilai Rp1,1 triliun. Dengan penambahan pembiayaan tersebut, secara total, komitmen pembiayaan yang telah diberikan Bank Mandiri dalam pembangunan LRT ini mencapai Rp4,6 triliun.
Total (PA:TOTF) tambahan pembiayaan yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah senilai Rp4,2 triliun yang disalurkan oleh 15 bank sindikasi, salah satunya Bank Mandiri. Penambahan pembiayaan tersebut dilakukan lewat Penandatanganan Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek pada Jumat (18/9/2020).
Pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada 2017 senilai Rp18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk Kredit Modal Kerja.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengungkapkan pihaknya sangat mendukung KAI dalam pembangunan proyek LRT ini karena proyek ini sangat strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat di wilayah jabodebek. Atas pembiayaan baru depo dan stasiun LRT ini, Bank Mandiri berperan sebagai kreditur sekaligus coordinating bank.
Adapun saham-saham top gainer indeks sore ini diisi Dua Putra Utama Makmur PT (DPUM) naik 29,41%, Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk PT (JK:JMAS) naik 29,32% dan Majapahit Inti Corpora Tbk PT (AKSI) naik 24,86%. Sedangkan saham-saham top loser yaitu Morenzo Abadi Perkasa Tbk Pt (ENZO) turun 6,96%, Prima Cakrawala Abadi PT (JK:PCAR) turun 6,88% dan Sunson Textile Manufacturer (SSTM) turun 6,84%.