🌎 Gabung dengan 150ribu+ investor dari 35+ negara yang mengakses pilihan saham menurut AI dengan hasil melampaui pasarAkses Sekarang

IHSG Melemah, Menkeu Jelaskan Rencana Penempatan Dana Rp30 T di 4 Bank BUMN

Diterbitkan 29/06/2020, 12/17
© Reuters.
JKLQ45
-
JKSE
-
JKIDX30
-
JKII
-
JKFINANCE
-
BBNI
-
BMRI
-
BBRI
-
BBTN
-
JKBANK15
-
JKMNC36
-
UNIC
-

Investing.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada penutupan perdagangan sesi I awal pekan ini Senin (29/06) pagi. Kendati indeks mengalami pelemahan, masih ada 100 saham bergerak menguat dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pun menjelaskan soal penempatan dana senilai Rp30 triliun di bank-bank BUMN (Himbara).

Jakarta Stock Exchange Composite ditutup turun 0,83% atau 40,95 poin di 4.863,14 hingga pukul 11.30 WIB menurut data Investing.com. Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (29/6/2020), terdapat 100 saham menguat, 291 saham melemah dan 128 saham stagnan sebagaimana dikutip dari Okezone Senin (29/06). Transaksi perdagangan mencapai Rp2,72 triliun dari 4,02 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 8,28 poin atau 1,1% ke 752,02, indeks JII turun 5,82 poin atau 1,1% ke 532,83, indeks IDX30 turun 4,55 poin atau 1,1% ke 410,63 dan indeks MNC36 turun 2,56 poin atau 0,9% ke 274,53.

Sementara itu sebagaimana dilaporkan Bisnis.com Senin (29/06), pemerintah menempatkan dana di bank-bank BUMN atau anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp30 triliun.

Dana ini sebelumnya di tempatkan di Bank Indonesia. Penempatan dana ini bertenor tiga bulan dengan bunga sebesar 3,42 persen.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (29/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rencana dari empat bank BUMN terkait penggunaan uang negara.

Sri Mulyani menyebutkan Bank Mandiri (JK:BMRI) fokus pada penyaluran kredit produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target penyaluran senilai Rp21 triliun dan dilaksanakan pada 3 bulan ini.

Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI)mendukung rencana bisnis berupa ekspansi kredit UMKM 6 bulan ke depan senilai Rp122,50 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau senilai Rp108,80 triliun. Ekspansi kredit UMKM akan difokuskan pada sektor nonperdagangan senilai Rp71,32 triliun atau 58,21 persen.

Sementara itu, Bank Bank Tabungan Negara Persero (JK:BBTN) berencana menyalurkan kredit pada Juli hingga Desember 2020 senilai Rp30,03 triliun, yang didominasi oleh penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit lainnya di sektor perumahan.

Menkeu RI juga mengungkap BNI (JK:BBNI) akan melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menengah dan kecil, serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun.

Adapun saham-saham masuk top gainer awal pekan ini yaitu Weha Transportasi Indonesia TBK (WEHA) naik 34,18%, Jakarta Int Hotels & Dev (JIHD) naik 21,21% dan Siantar Top Tbk (STTP) naik 19,18%. Sedangkan saham-saham top loser yakni Satria Mega Kencana Tbk PT (SOTS) turun 7%, Ciptadana Asset Management REIT (XCID) turun 6,98% dan Unggul Indah Cahaya Tbk (JK:UNIC) turun 6,94%.

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.