

Silakan coba pencarian lain
Investing.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada penutupan perdagangan sesi II akhir pekan ini Jumat (24/07) petang. Melemahnya indeks sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia dan PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) mengubah target pendapatan tahun 2020 dengan pertimbangan pandemi covid-19.
IHSG ditutup turun 1,21% atau 62,02 poin di 5.082,99 menurut data Investing.com hingga pukul 15.15 WIB. Pada penutupan kali ini mengutip laporan CNN Indonesia Jumat (24/07), 135 saham menguat, 296 mengalami koreksi, dan 163 lainnya stagnan. Semua indeks sektoral kompak merah, dipimpin pelemahan sektor konsumer sebesar 1,86 persen.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp8,3 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,58 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp739,88 miliar.
Pasar saham di Asia mayoritas melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh Nikkei225 di Jepang turun 0,58 persen, indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,71 persen, dan indeks Hang Seng Composite di Hong Kong turun 2,21 persen.
Sementara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC merevisi target pendapatannya dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2020 yang senilai Rp13,5 triliun menjadi Rp10,2 triliun, atau susut Rp3,3 triliun seperti yang dilaporkan Bisnis.com Jumat (24/07).
Direktur Utama IPC Arif Suhartono mengatakan pihaknya tentu melakukan revisi target pendapatan akibat pandemi virus Covid-19 dan mesti ada pengurangan.
Pada 2019, IPC mencatat pendapatan usaha sebesar Rp11,14 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,50 triliun. Dengan demikian revisi ini tidak terlalu jauh dari realisasi 2019 atau turun 8,4 persen menjadi Rp10,2 triliun pada 2020.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi EBITDA pada 2020 diperkirakan terjadi penurunan menjadi Rp2,82 triliun dari rencana sebelumnya yakni Rp5,15 triliun. Sementara pada 2019 EBITDA mencapai Rp3,4 triliun.
Dari sisi arus kontainer, IPC merevisi target 2020 dari 8,05 juta TEUs menjadi 6,82 juta TEUs. Adapun arus barang non kontainer direvisi menjadi 52,65 juta ton dari rencana awal 65,69 juta ton. Dan dari sisi shipping call atau kedatangan kapal, revisi target 2020 menjadi 180,53 juta gross tonnage (GT) dari target awal 225,96 GT. Kemudian, khusus penumpang menjadi hanya 397.200 penumpang.
Adapun saham-saham top gainer akhir pekan ini termasuk Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik 34,95%, Alfa Energi Investama Tbk PT (JK:FIRE) naik 27,34% dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (JK:TAMU) naik 26,42%. Sedangkan saham-saham top loser yaitu Pelat Timah Nusantara Tbk (JK:NIKL) turun 6,99%, Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) turun 6,96% dan Pt Pakuan Tbk (UANG) turun 6,93%.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.