
Silakan coba pencarian lain
Investing.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (27/07) petang. Emas dinilai sebagai katalis penguatan bursa hari ini dan PT Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) catat penurunan laba bersih 5,4% menjadi Rp 12,2 triliun dari periode sama tahun lalu.
Mengutip data Investing.com, IHSG ditutup naik 0,66% atau 33,68 poin di 5.116,67 hingga pukul 15.15 WIB. Adapun sepanjang perdagangan indeks bergerak dalam rentang 5.080,12—5.116,66 seperti dilansir Bisnis.com Senin (27/07).
Secara akumulasi, total transaksi yang tercatat pada hari ini mencapai Rp7,31 triliun dengan aksi jual bersih dengan nilai Rp446,04 miliar di seluruh pasar. Sementara itu kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp5,94 triliun.
Analis mengatakan penguatan IHSG hari ini utamanya disebabkan oleh apresiasi pasar terhadap penguatan harga emas dunia sehingga indeks ikut bergelora.
Pada pukul 16.32 WIB, harga emas berjangka terus melonjak 1,98% ke $1.935,05 per ons.
Kabar dari emiten dalam negeri sebagaimana diwartakan CNBC Indonesia Senin (27/07), bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 12,2 triliun pada semester I-2020, turun 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 12,9 triliun.
Kinerja keuangan tersebut disampaikan Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn, dalam konferensi pers virtual di Jakarta mewakili Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Kredit tumbuh sebesar 5,3% YoY menjadi Rp 595,1 triliun pada Juni 2020 ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi. BCA membukukan kredit korporasi sebesar Rp 257,9 triliun, meningkat 17,7% YoY, sementara kredit komersial dan UKM turun 0,9% YoY menjadi Rp184,6 triliun.
Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3% YoY menjadi Rp 91,0 triliun dan KKB (kredit kendaraan bermotor) turun 11,9% YoY menjadi Rp 42,5 triliun.
Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6% YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Total (PA:TOTF) portofolio kredit konsumer turun 5,1% YoY menjadi Rp146,9 triliun.
BCA berhasil mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tinggi pada semester pertama 2020. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 12,8% YoY, mencapai Rp575,9 triliun dan berkontribusi sebesar 75,6% dari total dana pihak ketiga pada Juni 2020.
Adapun saham-saham top gainer indeks awal pekan terdiri dari Sarana Meditama Metropolitan (JK:SAME) naik 34,85%, Bank Maybank Indonesia Tbk PT (JK:BNII) naik 34,44% dan Bank Agris Tbk (AGRS) naik 34,29%. Sedangkan saham-saham top loser termasuk Pelat Timah Nusantara Tbk (JK:NIKL) turun 6,94%, Kimia Farma Persero Tbk (JK:KAEF) turun 6,93% dan Anabatic Technologies Tbk PT (JK:ATIC) turun 6,92%.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.