Investing.com - Dow ditutup jatuh pada hari Selasa akibat meningkatnya kekhawatiran gagal bayar utang AS setelah legislator mengakhiri putaran pembicaraan plafon utang tanpa adanya kesepakatan.
S&P 500 jatuh 1,1%, Dow Jones Industrial Average melemah 0,7%, dan Nasdaq jatuh 1,3%.
Para legislator AS gagal mencapai kesepakatan pada hari Senin tentang bagaimana menaikkan plafon utang pemerintah AS setelah putaran pembicaraan lain pada hari Selasa. Kurangnya kemajuan terjadi hanya beberapa hari menjelang batas waktu 1 Juni, ketika Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan bahwa AS dapat gagal membayar utangnya.
Namun, baik Biden maupun McCarthy, telah memuji optimisme untuk mencapai kesepakatan guna menghindari gagal bayar.
"Kami percaya risiko gagal bayar utang AS rendah, karena kedua partai politik memiliki niat yang kuat untuk menaikkan pagu utang, tetapi perdebatan yang menghangat kembali kemungkinan akan meningkatkan volatilitas di fixed market dan pasar ekuitas," Wells Fargo mengatakan dalam sebuah catatan.
Teknologi menjadi salah satu sektor berkinerja terburuk pada hari itu, tertekan oleh lonjakan imbal hasil Treasury. Apple Inc (NASDAQ:AAPL), Alphabet (NASDAQ:GOOGL) dan Microsoft Corporation (NASDAQ:MSFT) motori pelemahan.
Saham-saham ritel sebagian besar melemah, meskipun Lowe's Companies Inc (NYSE:LOW) berakhir naik hampir 2% usai melapor hasil kuartal I yang melampaui estimasi, namun peritel perbaikan rumah ini memangkas proyeksi setahun penuhnya karena konsumen lemah dan harga kayu yang lebih rendah.
Dick's Sporting Goods Inc (NYSE:DKS) jatuh 1% kendati hasil laporan keuangan kuartal pertamanya melampaui ekspektasi Wall Street baik dari total pendapatan maupun pendapatan bersih.
Bank-bank regional menambah keuntungan dari hari sebelumnya, dibantu oleh penguatan sebesar 7% di PacWest Bancorp (NASDAQ:PACW) setelah bank AS itu mengumumkan awal pekan ini akan menjual $2,6 miliar pinjaman untuk meningkatkan keuangannya.
Citizens Financial (NYSE:CFG), Zions Bancorporation (NASDAQ:ZION), dan KeyCorp (NYSE:KEY) juga naik.
Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan pada hari Selasa mengatakan "cadangan likuiditas bank sentral harus tersedia kapanpun" bagi bank-bank membutuhkannya.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Presiden Federal Reserve Bank of St Louis James Bullard mengatakan bahwa ia memperkirakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi untuk menghambat inflasi.
Terlepas dari pernyataan tersebut, sekitar 88% trader tetap yakini bahwa the Fed akan berhenti sejenak dalam kebijakan suku bunganya di bulan Juni, menurut Alat Pemantau Suku Bunga Fed Investing.com.
Energi merupakan satu-satunya sektor yang mengakhiri hari di zona hijau menyusul kenaikan 1% harga minyak pasca menteri energi Saudi mendorong prospek pemangkasan lanjutan setelah memperingatkan para spekulan agar tidak mengambil posisi bearish pada minyak.
Dari sisi ekonomi, aktivitas jasa naik lebih dari yang diperkirakan pada April ke level tertinggi 12 bulan, yang mengancam akan meningkatkan inflasi.
Dalam berita lain, Yelp Inc (NYSE:YELP) melonjak lebih 6%. Investor aktivis TCS Capital Management dilaporkan membeli saham di perusahaan rekomendasi layanan ini dan mendorongnya untuk menjajaki opsi-opsi strategis, termasuk penjualan.
Sementara itu, Virgin Orbit menjual aset-asetnya dalam sebuah lelang kebangkrutan kepada Rocket Lab USA, Inc (NASDAQ:RKLB), Stratolaunch, dan Vast's Launcher.
Sebelumnya di Indonesia hingga penutupan sesi I Selasa kemarin, IHSG naik 0,37% dan rupiah naik 0,13% di 14.866,0 per dolar AS. Adapun JPY/IDR turun 0,07%, AUD/IDR turun 0,07%, SGD/IDR turun 0,03% pukul 13.32 WIB. Untuk indeks LQ45 0,51%, GoTo Gojek Tokopedia PT (JK:GOTO) stabil, Aneka Tambang Persero Tbk (JK:ANTM) 0,77%, Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM) 0,74%, Adaro Energy Tbk (JK:ADRO) -6,91%, Astra International Tbk (JK:ASII) 0,38%, Unilever Indonesia Tbk (JK:UNVR) 0,9%, dan Gudang Garam Tbk (JK:GGRM) -0,53%.
Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI) 1,13%, Indofood Sukses Makmur Tbk PT (JK:INDF) 0,36%, Bukit Asam Tbk PT (JK:PTBA) -0,32%, United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) 3,35%, BRIS -0,29%, dan Merdeka Copper Gold TBK PT (JK:MDKA) 0,34%. Ace Hardware Indonesia Tbk (JK:ACES) -1,59%, Abm Investama Tbk (JK:ABMM) -1,6%, Total Bangun Persada Tbk (JK:TOTL) -6,57%, Garuda Indonesia Persero Tbk (JK:GIAA) 9,62%, Kalbe Farma Tbk PT (JK:KLBF) -0,94%, Bumi Resources Tbk (JK:BUMI) stabil, Baramulti Suksessarana Tbk (JK:BSSR) 2,77%, dan Petrosea Tbk (JK:PTRO) 0,92%.
Lainnya, Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) 1,11%, Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI) 2,3%, Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) 0,96%, Perusahaan Gas Negara Persero (JK:PGAS) 1,84%, Indo Tambangraya Megah Tbk (JK:ITMG) 1,89%, dan Mayora Indah Tbk (JK:MYOR) stagnan.