Breaking News
Investing Pro 0
💎 Akses Tools Pasar yang Dipercaya Ribuan Investor Mulai

Bursa Saham Asia Naik, Hang Seng Melonjak Didorong Pemecahan Bisnis Teknologi Lain

Diterbitkan 31/03/2023 10:56
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters.
 
AXJO
+0,05%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JP225
-0,68%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
HK50
+2,60%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
CSI300
+1,81%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
AUD/IDR
+0,12%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JPY/IDR
-0,84%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Oleh Ambar Warrick

Investing.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat pada hari Jumat dan menuju kinerja kuartal yang positif di tengah meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan, dengan saham-saham Hong Kong memimpin kenaikan karena adanya laporan bahwa perusahaan e-commerce JD.com berencana untuk mengikuti rivalnya, Alibaba , untuk memecah operasi perusahaan.

Indeks Hang Seng menguat 1%, di mana saham JD.com (HK:9618) (NASDAQ:JD) melonjak hampir 7% setelah laporan media menyebut perusahaan berencana untuk memisahkan unit properti dan industrinya di bursa Hong Kong, dengan masing-masing nilai sebesar $ 1 miliar.

Berita ini muncul pasca saingan JD, Alibaba Group Holding Ltd (HK:9988) (NYSE:BABA) juga mengumumkan pemecahan enam perusahaan awal pekan ini, yang disambut baik oleh para investor dengan harapan bahwa sikap regulator China terhadap raksasa teknologinya akan membaik setelah menerapkan tindakan keras selama tiga tahun.

Saham-saham teknologi menjadi pendorong terbesar untuk Hang Seng pada hari Jumat, dengan Alibaba naik 3,5%. Hal ini menempatkan indeks ada dalam jalur untuk mencatat kenaikan mingguan mendekati 3%. Indeks acuan Hong Kong juga naik lebih 3% pada kuartal pertama 2023.

Tetapi saham-saham China tertinggal dari rekan-rekan regionalnya pada hari Jumat. Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing naik sekitar 0,2%.

Data purchasing managers index (PMI) menunjukkan sementara aktivitas sektor jasa China tumbuh dengan tingkat tercepat dalam 12 tahun pada bulan Maret, aktivitas manufaktur malah melambat dari bulan sebelumnya, mengisyaratkan pemulihan yang tidak merata di negara dengan ekonomi terbesar di Asia.

Sektor manufaktur bertindak sebagai penggerak ekonomi China, dan menghadapi tantangan yang semakin besar dari lambatnya permintaan luar negeri. Hal ini juga kemungkinan akan menunda pemulihan yang lebih besar dalam ekonomi China tahun ini, meskipun ada pencabutan pembatasan anti-COVID.

Namun, pasar saham yang terekspos ke China menguat pada hari Jumat. Indeks KOSPI Korea Selatan melesat 1%, sementara indeks ASX 200 Australia menguat 0,8%, dan diperkirakan akan naik lebih dari 3% minggu ini karena pasar mulai memperhitungkan jeda kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia dalam waktu dekat.

Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 0,9% setelah data menunjukkan inflasi di Tokyo turun di bulan Maret, kendati laju lebih lambat dari yang diperkirakan. Data lain menunjukkan produksi industri Jepang rebound tajam di bulan Februari menyusul penurunan besar pada Januari.

Saham-saham Asia yang lebih luas menguat, dan bersiap untuk meraih kinerja kuartalan yang kuat saat kegelisahan akan krisis perbankan mereda. Fokus saat ini tertuju ke indeks pengeluaran konsumsi pribadi PCE AS, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve.

Di Indonesia, IHSG berakhir turun 0,05% dan rupiah naik 0,34% di 14.994,5 per dolar AS. Sedangkan JPY/IDR turun 0,74%, AUD/IDR turun 0,85%, SGD/IDR turun 0,5% pukul 15.19 WIB.

Untuk indeks LQ45 ditutup -0,2%, GoTo Gojek Tokopedia PT (JK:GOTO) -2,68%, Aneka Tambang Persero Tbk (JK:ANTM) stagnan, Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM) -0,73%, Adaro Energy Tbk (JK:ADRO) 1%, Astra International Tbk (JK:ASII) 1,69%, Unilever Indonesia Tbk (JK:UNVR) 2,11%, Gudang Garam Tbk (JK:GGRM) -2,89%, Sumber Alfaria Trijaya Tbk (JK:AMRT) 0,35%, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT (JK:HMSP) -6,64%.

Sementara, Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI) berakhir stabil, Indofood Sukses Makmur Tbk PT (JK:INDF) -3,13%, Bukit Asam Tbk PT (JK:PTBA) 3,1%, United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) 0,43%, BRIS 2,44%, Akr Corporindo Tbk (JK:AKRA) -1,59%, Mitra Pinasthika Mustika (JK:MPMX) 0,82%, dan Sarana Menara Nusantara Tbk (JK:TOWR) 0,54%, dan Ace Hardware Indonesia Tbk (JK:ACES) -0,83%.

Sedangkan Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) -0,85% pukul 15.14 WIB, Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI) -0,42%, Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) 0,98%, Perusahaan Gas Negara Persero (JK:PGAS) -1,08%, Bank Tabungan Negara Persero (JK:BBTN) -1,21%, Semen Indonesia Persero Tbk (JK:SMGR) -1,18%, Indo Tambangraya Megah Tbk (JK:ITMG) 0,57%, dan Mayora Indah Tbk (JK:MYOR) stagnan.

Bursa Saham Asia Naik, Hang Seng Melonjak Didorong Pemecahan Bisnis Teknologi Lain
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
Komentar (1)
Masri Lainardy
Masri Lainardy 01/04/2023 12:33
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
BNII sudah saat nya di lirik, dividen tertinggi tahun ini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email