Breaking News
Investing Pro 0
💎 Akses Tools Pasar yang Dipercaya Ribuan Investor Mulai

Bursa Saham Asia Kembali Flat, Potensi Kenaikan Suku Bunga Hadang Optimisme PDB China

Diterbitkan 18/04/2023 10:32
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters
 
AXJO
+0,05%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JP225
-0,68%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
HK50
+2,60%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
CSI300
+1,81%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
AUD/IDR
+0,12%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JPY/IDR
-0,84%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Oleh Ambar Warrick

Investing.com - Mayoritas bursa saham Asia diperdagangkan dalam kisaran flat cenderung turun pada hari Selasa dalam kekhawatiran kenaikan suku bunga AS sebagian besar meredupkan optimisme atas pertumbuhan ekonomi China yang lebih baik.

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite China diperdagangkan sideways setelah data menunjukkan ekonomi China tumbuh lebih baik dari perkiraan sebesar 4,5% pada kuartal pertama 2023, sebagian besar dibantu oleh pencabutan pembatasan anti-COVID di awal tahun ini.

Tetapi sementara data menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di negara itu berada di jalur yang benar, data lain juga menyoroti rebound yang tidak merata. Produksi industri tidak mencapai estimasi selama dua bulan berturut-turut di bulan Maret, ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur besar di negara itu tengah berjuang untuk pulih dari tingkat terendah di era COVID.

Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,8%, dengan saham properti menjadi salah satu yang berkinerja terburuk pada hari ini setelah data juga menunjukkan bahwa investasi di sektor real estat China melambat pada kuartal pertama, meskipun ada pencabutan pembatasan anti-COVID.

Namun, data penjualan ritel yang kuat mengindikasikan bahwa pemulihan yang didorong oleh tingkat konsumsi dalam ekonomi China sebagian besar berada di jalur yang benar, yang kemungkinan akan menguntungkan eksportir ke negara tersebut dalam waktu dekat.

Tetapi mayoritas pasar Asia lainnya diperdagangkan dalam kisaran datar hingga rendah, di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga AS. Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,3%, sementara indeks komposit Filipina memimpin kerugian di seluruh Asia Tenggara dengan turun 0,6%.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,3% setelah notulen rapat Reserve Bank of Australia (RBA) pada bulan April menunjukkan bahwa bank tersebut kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, meskipun telah mengumumkan jeda di awal bulan ini.

Sentimen yang lebih luas tertekan oleh meningkatnya ketidakpastian mengenai kapan Federal Reserve akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya saat ini. Harga Fed Fund futures menunjukkan bahwa pasar memperkirakan hampir 90% peluang untuk kenaikan 25 basis poin (bps) di bulan Mei, dengan peluang kecil untuk kenaikan 25 bps di bulan Juni.

Prospek kenaikan suku bunga menjadi tanda buruk bagi pasar Asia, karena hal ini membatasi jumlah likuiditas asing yang mengalir ke wilayah tersebut. Imbal hasil yang lebih tinggi juga membebani daya tarik aset-aset berbasis risiko.

Namun, mengingat bahwa sebagian besar bank sentral Asia telah menghentikan siklus kenaikan suku bunga masing-masing, saham-saham Asia dapat menemukan dorongan dalam waktu dekat.

Indeks Nikkei 225 menguat 0,6% dan menjadi salah satu indeks saham dengan kinerja terbaik hari ini setelah Gubernur Bank of Japan yang baru, Kazuo Ueda, memberikan pesan yang jelas bahwa bank tersebut akan tetap mempertahankan suku bunga yang sangat rendah untuk saat ini.

Jelang libur panjang Idul Fitri tahun ini pukul 10.22 WIB, IHSG menguat 0,6% dan rupiah melemah 0,54% di 14.865,0 per dolar AS. Sedangkan JPY/IDR menguat 0,55%, AUD/IDR menguat 0,85%, SGD/IDR naik 0,62% pukul 10.33 WIB.

Sementara indeks LQ45 0,77%, Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) 1,39, Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI) 0,2%, Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) 0,49%, Perusahaan Gas Negara Persero (JK:PGAS) 0,71%, Indo Tambangraya Megah Tbk (JK:ITMG) 3,8%.

GoTo Gojek Tokopedia PT (JK:GOTO) 1%, Aneka Tambang Persero Tbk (JK:ANTM) stabil, Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM) -0,23%, Adaro Energy Tbk (JK:ADRO) 4,9%, Astra International Tbk (JK:ASII) 3,21%, Unilever Indonesia Tbk (JK:UNVR) 0,24%, Gudang Garam Tbk (JK:GGRM) -1,13%.

Lainnya Indofood Sukses Makmur Tbk PT (JK:INDF) 0,79%, Bukit Asam Tbk PT (JK:PTBA) 2,78%, United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) 2%, BRIS 0,29%, Surya Esa Perkasa Tbk (JK:ESSA) 3,55%, Bank Pembangunan Barat Dan Banten (JK:BJBR) 1,2%, Kalbe Farma Tbk PT (JK:KLBF) stagnan, Ace Hardware Indonesia Tbk (JK:ACES) -0,45%, Sumber Alfaria Trijaya Tbk (JK:AMRT) 0,37% dan Bank Cimb Niaga Tbk (JK:BNGA) 0,77%.

Bursa Saham Asia Kembali Flat, Potensi Kenaikan Suku Bunga Hadang Optimisme PDB China
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
Komentar (1)
Teuku Wajdi
Teuku Wajdi 29/04/2023 21:03
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Sangat Hebat Dan Baik,Keren
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email