Oleh Peter Nurse
Investing.com - Bursa saham Eropa akan dibuka menguat pada Jumat (24/06) petang, didorong oleh reli akhir sesi sebelumnya di Wall Street, tetapi sentimen tetap rapuh karena data ekonomi mengisyaratkan perlambatan global.
Pada pukul 13.05 WIB, kontrak DAX futures Jerman menguat 0,6%, CAC 40 futures di Prancis naik 1,1% dan kontrak FTSE 100 futures di Inggris menguat 0,7%.
Indeks ekuitas Eropa telah melanjutkan tren positif dari AS. Indeks utama di Wall Street mendapat minat beli yang terlambat saat penutupan pada Kamis setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyelesaikan dua hari kesaksian ekonomi di Kongres AS.
Namun, sentimen masih sangat rapuh di tengah kekhawatiran bahwa pengetatan moneter yang agresif oleh sejumlah bank sentral, dan Federal Reserve, khususnya, akan mendorong ekonomi global ke dalam resesi, kemungkinan yang diakui Powell.
Data yang dirilis Jumat menunjukkan penjualan ritel Inggris turun 0,5% pada bulan Mei, turun sebesar 4,7% pada tahun ini, saat konsumen kesulitan menghadapi kenaikan harga sehingga memotong pengeluaran hanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti makanan dan bensin.
Sebelumnya, kepercayaan konsumen Inggris turun ke rekor terendah. Perusahaan riset pasar GfK mengatakan ukuran sentimennya turun 1 poin menjadi minus 41 pada bulan Juni, angka terendah dalam 48 tahun survei diselenggarakan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima reaksi dari kepercayaan yang jatuh itu. Yakni, Partai Konservatifnya kehilangan suara di dua pemilihan umum sela, termasuk kursi kunci di Inggris tenggara.
Dalam berita perusahaan, Sanofi SA (EPA:SASY) kemungkinan akan menjadi sorotan setelah produsen obat Prancis tersebut mengatakan calon vaksin COVID-19-nya memberikan kemanjuran 72% bagi orang dewasa terhadap jenis Omicron, mengutip data yang dikumpulkan dalam sebuah penelitian.
Harga minyak stabil pada Jumat. Kini trader harus menyeimbangkan sentimen penurunan permintaan dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, utamanya di AS, negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia, dengan ketidakpastian pasokan.
Pasar minyak mentah juga telah kehilangan data resmi baru minggu ini terkait keadaan pasokan di AS. Laporan Badan Informas Energi AS ditunda hingga setidaknya minggu depan karena masalah teknis.
American Petroleum Institute, sebuah badan industri, melaporkan pada hari Rabu peningkatan sebanyak 5,6 juta barel untuk pekan terakhir 17 Juni.
Pukul 13.05 WIB, harga minyak mentah AS berjangka naik 0,4% ke $104,73 per barel, sedangkan kontrak Brent naik 0,2% menjadi $110,29. Kedua minyak acuan ini menuju kerugian mingguan berturut-turut pertama sejak awal April.
Selain itu, harga emas berjangka naik 0,2% di $1,825,45/oz, sementara EUR/USD naik 0,2% ke 1,0544.