Breaking News
Investing Pro 0
⏰ Bereaksi Lebih Cepat Dengan Berita Real-Time Kustom Mulai

Bursa Asia Menguat dalam Harapan Pemulihan China & Hike Rate Fed Lebih Rendah

Pasar Saham 05/01/2023 13:05
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters.
 
SSEC
-0,64%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
BSESN
-0,69%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
TWII
+0,32%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JP225
-0,13%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
HK50
-0,67%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JKSE
+1,06%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Oleh Ambar Warrick

Investing.com - Sebagian besar bursa saham Asia menguat pada hari Kamis setelah risalah rapat Federal Reserve bulan Desember mengarah pada kenaikan suku bunga yang lebih kecil, sementara peningkatan ringan aktivitas bisnis China menambah ekspektasi pemulihan ekonomi tahun ini.

Saham-saham China merupakan yang berkinerja terbaik di kawasan ini. Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing menguat 1,8% dan 1,3%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat 0,9%, di tengah spekulasi atas pembukaan kembali perbatasan dengan China.

Data minggu ini menunjukkan sektor manufaktur dan jasa China tetap mengalami kontraksi hingga Desember. Tetapi laju kontraksi melambat dari bulan November, saat negara tersebut melonggarkan pembatasan anti-COVID yang ketat, sementara optimisme di kalangan bisnis atas pemulihan ekonomi meningkat pesat.

Pasar China telah reli menjelang akhir tahun 2022, pasalnya investor membeli ke pasar yang sangat terdiskon dengan harapan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan tumbuh kembali ke tingkat pra-pandemi pada tahun 2023.

Namun, negara ini menghadapi lonjakan besar kasus COVID setelah melonggarkan pembatasan, yang mengancam akan membanjiri infrastruktur perawatan kesehatannya. Analis juga mengingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan volatilitas jangka pendek, serta berpotensi menunda pembukaan kembali secara penuh.

Pasar Asia yang lebih luas naik menyusul tren positif di Wall Street, usai risalah dari rapat The Fed bulan Desember menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi kenaikan terbatas, mengingat pengambil kebijakan juga mendukung mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat kembali membebani saham regional dalam jangka panjang.

Prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil menyiratkan beberapa kelegaan bagi pasar Asia dalam waktu dekat, setelah kenaikan besar dan tiba-tiba dalam suku bunga AS yang mempengaruhi sentimen pada tahun 2022. Sebagian besar bursa Asia mencatat kerugian besar untuk tahun ini.

Di Indonesia, IHSG turun tipis 0,08% pukul 10.40 WIB dan rupiah sedikit turun 0,05% di 15.717,5 per dolar AS.

Indeks Taiwan menguat 0,6%. Tetapi saham supplier utama Apple Inc (NASDAQ:AAPL) Hon Hai Precision Industry Co Ltd (TW:2317), yang dikenal sebagai Foxconn, merana di level terendah 19 bulan di tengah laporan bahwa produsen iPhone itu berencana untuk meningkatkan produksi di saingan Foxconn di China, Luxshare Precision Industry Co Ltd (SZ:002475). Saham Luxshare melonjak sebanyak 3%.

Namun, harga saham supplier Apple Asia tenggelam minggu ini dalam laporan bahwa raksasa teknologi AS ini berencana memangkas produksi secara keseluruhan.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,4% di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan dapat menaikkan perkiraan inflasi kuartalannya, dalam menghadapi tekanan lonjakan harga di wilayah tersebut.

Indeks Nifty 50 dan BSE Sensex 30 India melawan tren dengan turun 0,1%, sementara IHSG memimpin penurunan di Asia Tenggara juga jatuh 1,7%.

Saham-saham di negara tersebut jatuh untuk sesi kedua berturut-turut setelah tingkat inflasi naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember, menambah kekhawatiran akan lebih banyak gangguan ekonomi dan kenaikan suku bunga.

Komoditas siang ini, nikel anjlok 6% hingga dini hari tadi, timah naik 2,68% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga naik 0,25% pukul 14.05 WIB. Sedangkan, karet menguat 1,77% di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 395,00 hingga Rabu, kakao AS naik 1,28% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London berada di 1.872,00 dan gas alam jatuh 1,95% pukul 14.07 WIB.

Kabar mata uang, USD/JPY turun 0,22%, GBP/JPY turun 0,42%, GBPUSD turun 0,19%, EURUSD naik 0,08%, dan AUD/USD turun 0,17%. Kripto bitcoin turun 0,34% pukul 14.08 WIB BTC/USD dan ethereum naik tipis 0,05% (ETH/USD). Terakhir, ETC/USD naik 7,86%.

Bursa Asia Menguat dalam Harapan Pemulihan China & Hike Rate Fed Lebih Rendah
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email