Breaking News
Investing Pro 0
⏰ Bereaksi Lebih Cepat Dengan Berita Real-Time Kustom Mulai

Bursa Asia Anjlok 2%, Manufaktur China & Risiko Bunga Fed Beri Tekanan

Pasar Saham 01/09/2022 12:00
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters
 
AXJO
-0,19%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JP225
-0,13%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
HK50
-0,67%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
BHP
+0,30%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
KS11
-0,39%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
TWII
+0,32%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Oleh Ambar Warrick

Investing.com - Bursa saham Asia mayoritas jatuh pada hari Kamis (01/09) di tengah meningkatnya tanda-tanda pelemahan di sektor manufaktur China, dan kekhawatiran atas langkah agresif Federal Reserve pun berkembang menjelang data utama nonfarm payrolls minggu ini.

Bursa-bursa di Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Australia anjlok berkisar antara 1,7% hingga 2,2%. Indeks bluechip Shanghai Shenzhen CSI 300 China diperdagangkan mendatar setelah survei swasta menunjukkan sektor manufaktur negara itu mengalami kontraksi pada Agustus.

Angka tersebut mengikuti rilis serupa dari data pemerintah pada hari Rabu, dan muncul saat kekurangan listrik memperburuk perlambatan manufaktur yang disebabkan oleh pembatasan COVID-19.

Peningkatan kasus COVID-19 telah mendorong pembatasan baru di Shenzhen dan Guangzhou, yang diperkirakan akan menahan pertumbuhan tetap stabil.

Awal pekan ini, bank investasi UBS menyematkan peringkat menjadi netral terhadap ekuitas China, dengan mengutip adanya hambatan dari kebijakan nol-COVID dan pasar properti yang dililit utang.

“Sampai ada pelonggaran signifikan dari kebijakan pembatasan COVID, yang tampaknya kemungkinan tidak terjadi dalam waktu dekat, kami memperkirakan pemulihan akan berlangsung sedang…” tulis analis UBS dalam catatan.

Bursa saham Asia lain juga turun karena investor melepas aset berbasis risiko menjelang data utama nonfarm payrolls AS pada hari Jumat. Tanda-tanda kekuatan di pasar kerja bisa membuka peluang untuk langkah kebijakan hawkish dari The Fed, yang negatif untuk pasar ekuitas.

Indeks Nikkei 225 Jepang jatuh 1,7%, sementara indeks teknologi Taiwan dan Hong Kong masing-masing jatuh 2% dan 1,6%. Penurunan di saham Asia melanjutkan tren pelemahan di Wall Street dengan saham teknologi menekan bursa AS lebih rendah untuk sesi keempat berturut-turut.

KOSPI Korea Selatan anjlok 1,9% setelah data menunjukkan negara tersebut mencatat rekor defisit perdagangan pada Agustus.

S&P/ASX 200 Australia jatuh hampir 2% karena data ekonomi yang lemah. Aktivitas industri Agustus tumbuh melambat dari perkiraan, dan pinjaman perumahan untuk bulan ini turun jauh lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan lebih banyak tekanan bagi sektor properti negara.

Saham BHP Group Ltd (ASX:BHP), perusahaan tambang terbesar di dunia dan mempunyai bobot terbesar di ASX 200, anjlok hampir 7% karena saham tersebut diperdagangkan dalam ex-dividend.

Bursa Asia Anjlok 2%, Manufaktur China & Risiko Bunga Fed Beri Tekanan
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
Komentar (1)
Yusuf Bernardus
Yusuf Bernardus 01/09/2022 14:39
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Komentar ini telah tersimpan di Item Tersimpan
Perang Rusia vs Ukraina,menjadi faktor penentu bagaimana perekonomian kembali menjadi tidak baik setelah didera Covid 19
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email