Boeing dan Lockheed Martin, dua raksasa di sektor kedirgantaraan, saat ini sedang terlibat dalam negosiasi untuk menjual perusahaan patungan mereka, United Launch Alliance (ULA), kepada Sierra Space. Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui diskusi yang sedang berlangsung. ULA dikenal sebagai penyedia layanan peluncuran utama bagi pemerintah Amerika Serikat dan merupakan pesaing signifikan bagi SpaceX milik Elon Musk.
Transaksi potensial ini akan mewakili perubahan besar dalam pasar peluncuran luar angkasa AS, karena ULA akan bertransisi dari berada di bawah naungan dua kontraktor pertahanan terbesar menjadi bagian dari perusahaan yang lebih kecil dan dimiliki oleh swasta.
Diskusi tentang penjualan ULA telah menjadi topik spekulasi industri selama beberapa tahun, dengan Boeing dan Lockheed Martin yang sebelumnya telah mempertimbangkan untuk melakukan divestasi. Meskipun ada upaya untuk menjual ULA pada tahun 2019, kedua perusahaan tersebut tidak dapat menyelesaikan kesepakatan dengan pihak-pihak yang berkepentingan pada saat itu.
Pada pembaruan terakhir, negosiasi masih bisa gagal tanpa menghasilkan penjualan. Ketika dimintai komentar tentang masalah ini, ULA mengarahkan pertanyaan kepada Boeing dan Lockheed Martin. Kedua perusahaan tersebut mempertahankan kebijakan untuk tidak mengomentari spekulasi pasar. Sierra Space juga telah dihubungi untuk dimintai pernyataan tetapi belum memberikan tanggapan.
Penjualan ULA akan mengikuti upaya penting untuk meluncurkan dua astronot di atas Starliner-1 Crew Flight Test (CFT) Boeing ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang melibatkan roket ULA Atlas V pada tanggal 31 Mei 2024, di Cape Canaveral, Florida. Hasil dari pembicaraan penjualan ini masih belum pasti, dan komunitas kedirgantaraan sedang menunggu perkembangan lebih lanjut.
Reuters berkontribusi untuk artikel ini.Artikel ini diterjemahkan dengan bantuan kecerdasan buatan. Untuk informasi lebih lanjut, mohon pelajari Syarat dan Ketentuan kami.