BBCA Bagikan Dividen Rp 13,6 T, IHSG Berakhir di Zona Hijau

Diterbitkan 11/05/2020, 17/07
© Reuters.

Investing.com - Investor PT Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) menyambut awal pekan dengan antusias. Pasalnya, BBCA bagi-bagi ‘THR’ dividen tunai senilai Rp13,6 triliun bagi yang punya saham di salah satu emiten BEI tersebut dan jika “punya” maka bakal mengantongi dividen Rp455 untuk setiap lembar saham yang dimiliki.

Menyoal pembagian dividen ungkap Warta Ekonomi Senin (11/05), perhatian publik terpusat pada dua konglomerat Tanah Air yang juga menjadi penguasa mayoritas saham BCA, yakni duo Hartono alias Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Keduanya tercatat menguasai saham BCA dengan porsi 54,94% melalui PT Dwimuria Investama Andalan, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah. 

Jika dihitung-hitung, kekayaan duo Hartono akan semakin melonjak dengan adanya pendapatan dividen dari BCA. Dilansir dari RTI, keduanya menguasai lebih dari 13,55 miliar lembar saham BCA. Kalau setiap lembar mendapat Rp455, itu artinya dana dividen yang akan masuk ke kantong duo Hartono tak kurang dari Rp6,16 triliun. 

Mengutip data Investing.com sampai pukul 15.14 WIB Senin, saham BBCA menguat 0,95% atau 250 poin di 26.475.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (Jakarta Stock Exchange Composite) juga naik nyaris 1% pada penutupan perdagangan Senin (11/05) petang. IHSG menguat 0,91% atau 41,68 poin di 4.639,11 menurut data Investing.com pukul 15.15 WIB.

Indeks mulai rebound ke zona hijau pada awal perdagangan Senin dengan menguat 0,71 persen atau 32,55 poin ke level 4.620.98 pada pukul 09.01 WIB mengutip laporan Bisnis.com Senin. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.597,64–4.659,86.

Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG berakhir di wilayah positif, dipimpin aneka industri (+3,48 persen) dan properti (+3,32 persen). Satu-satunya sektor yang terkoreksi adalah pertambangan (-0,53 persen).

Saham top gainer IHSG awal pekan ini dipimpin Multi Prima Sejahtera Tbk (JK:LPIN) naik 34,46%, Onix Capital Tbk (OCAP) naik 33,90% dan Indo Straits Tbk (PTIS) naik 29,07%. Adapun top loser yaitu Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) turun 7%, Elang Mahkota Teknologi Tbk (JK:EMTK) turun 7% dan Pollux (JK:POLL) Investasi Internasional Tbk PT (POLI) turun 6,99%.

Laporan menambah bahwa analis menilai perdagangan hari ini terkerek oleh penguatan bursa global, terutama bursa Amerika dan Eropa yang merespons mulai dibukanya lockdown dengan positif. Lebih lanjut, pasar tetap optimistis dengan potensi kembalinya roda ekonomi sejalan dengan pelonggaran lockdown yang terjadi di beberapa negara seperti AS, Jerman, dan Italia.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,6 persen pada awal perdagangan Senin (11/5) dan indeks MSCI Asia Pacific menanjak 0,8 persen, saat investor mencermati langkah banyak negara untuk melonggarkan pembatasan yang telah diterapkan membendung persebaran virus corona (Covid-19).

Indeks saham Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing ditutup menguat 1,05 persen dan 1,53 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong naik tajam 1,53 persen. Meski demikian di China, indeks Shanghai Compositedan CSI 300 ditutup turun tipis 0,29 persen dan 0,09 persen. Adapun, indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,54 persen.

Pada saat yang sama, kontrak berjangka indeks S&P 500 Amerika Serikat (AS) naik 0,3 persen dan kontrak berjangka indeks Nasdaq 100 menguat 0,4 persen.

 

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2025 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.