Investing.com - Bank Mega Tbk (JK:MEGA) sepanjang kuartal I-2020 mencetak laba bersih senilai Rp 669,39 miliar, naik 38,4% dibandingkan laba bersih kuartal I-2019 senilai Rp 483,67 miliar.
Kenaikan laba bersih berasal dari kenaikan pendapatan bunga yang mencapai Rp 2 triliun, naik 12,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,78 triliun. Bank Mega juga mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp 989,14 miliar, naik 9,7% dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 901,37 miliar.
Seluruh kinerja ini membuat Bank Mega yang dibawah naungan CT Corpora berhasil meraih total aset Rp 99,26 triliun, naik 18,2% dibandingkan Maret 2019 dengan aset senilai Rp 83,97 triliun.
Bank Mega pun membukukan penyaluran kredit Rp 53,65 triliun, tumbuh 23,1% dari kuartal I-2019 yang sebesar Rp 43,24 triliun meskipun dibanding kuartal sebelumnya, capaian itu hanya tumbuh 1,22%.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, penyaluran kredit kepada korporasi memberikan kontribusi paling besar terhadap realisasi kredit tersebut.
Kostaman bilang, pertumbuhan kredit Bank Mega ini berada di atas rata-rata industri pada posisi Februari 2020 sebesar 5,93%. Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil tumbuh 29,13% yoy menjadi Rp 76,06 triliun.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan tren positif pada penutupan sesi I Kamis (23/04) pagi setelah perdagangan Rabu (22/04) pun berakhir di zona hijau. Tapi satu sektor terpaksa parkir di zona merah pagi ini.
Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG ditutup menguat 0,93% atau 42,49 poin di 4.610,05 menurut data Investing.com.
IHSG Kamis pagi bergerak di kisaran 4.571,79 hingga 4.623,44 dan selama satu tahun sudah turun 29,33%.
Volume transaksi perdagangan pun mencapai Rp 3,05 triliun.
Nyaris seluruh sektor menghijau. Sektor industri menguat +2,18% dan disusul sektor aneka industri 1,98%. Sektor manufaktur turut naik +1,98%. Namun hanya sektor properti masuk zona merah turun 0,94%.
Untuk Top gainer IHSG Kamis pagi yaitu Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) naik 25,25%, Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) naik 25% dan Bima Sakti Pertiwi Tbk PT (PAMG) naik 18,57%. Adapun top loser dipimpin Kapuas Prima Coal Tbk PT (JK:ZINC) turun 6,96%, Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) turun 6,96% dan Bank Dinar Indonesia Tbk (JK:DNAR) turun 6,90%.