Investing.com - Kandidat dari Partai Republik Donald Trump memperlebar keunggulannya dalam pemilihan presiden 2024 setelah pencalonan resminya dalam Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu, sebuah jajak pendapat HarrisX/Forbes menunjukkan.
Survei yang diadakan antara 19-21 Juli menunjukkan Trump memimpin Biden dan Harris dengan enam poin persentase - 54% banding 47%, meningkatkan keunggulannya dua poin sejak jajak pendapat pada 13-15 Juli.
Sebanyak 2.753 pemilih terdaftar tercakup dalam jajak pendapat tersebut.
Namun, masih belum jelas bagaimana keluarnya Presiden Joe Biden dan dukungan dari Wakil Presiden Kamala Harris akan mempengaruhi prospek pemilihan. Jajak pendapat ini dilakukan sebelum Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden pada hari Minggu, dan mendukung Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Meskipun Harris telah menerima dukungan dari sebagian besar anggota partai Demokrat, ia masih harus dinominasikan secara resmi pada Konvensi Nasional Partai Demokrat pada bulan Agustus. Harris juga harus memilih pasangannya.
Biden dan Harris memiliki peringkat persetujuan sebesar 38%, jajak pendapat HarrisX/Forbes menunjukkan.
Keunggulan Trump melebar setelah penembakan dan debat
Trump secara resmi dinominasikan sebagai calon terdepan dari Partai Republik pada RNC minggu lalu, dengan mantan presiden memilih Senator Ohio J.D. Vance sebagai calon wakilnya.
Jajak pendapat sebelumnya menunjukkan bahwa Trump unggul tipis atas Biden dan Harris setelah penampilan Biden yang tampaknya buruk dalam sebuah debat di bulan Juni, yang menyebabkan meningkatnya seruan agar ia mundur dari persaingan.
Keunggulan Trump melebar setelah percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut pada awal Juli, di mana sebuah peluru nyaris mengenai telinga Trump dalam sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania.
Trump telah menceritakan penembakan tersebut dalam pidato pencalonannya di RNC, di mana ia juga mengkritik Biden dan Partai Demokrat sembari menyatakan keyakinannya akan kemenangan di tahun 2024.
Berbicara kepada wartawan setelah pengunduran diri Biden, Trump mengatakan bahwa Harris akan lebih mudah dikalahkan.