IDNFinancials.com - JAKARTA – Peluang pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) semakin terbuka, dengan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin stabil.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, mengatakan BI akan memangkas BI7DRR (BI 7-Days Repo Rate) ke level 5,50% pada pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada Rabu (21/5) besok.
“Probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps ini bisa terus terbuka apabila penguatan rupiah stabil dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menguat secara konsisten, dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Liza, pada Senin (19/5) kemarin, dalam risetnya.
Kemungkinan itu, kata Liza, juga mempertimbangkan aksi serupa yang dilakukan oleh BI pada September 2024 lalu, dengan memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 6%.
“Ketika itu, nilai tukar rupiah berada di sekitar Rp15.330/US$, menunjukkan stabilitas yang mendukung keputusan pelonggaran kebijakan moneter,” jelas Liza.
Selain itu, Liza menilai penurunan peringkat Moody’s terhadap utang AS dari “AAA” ke “Aa1” berpotensi memperkuat mata uang emerging market seperti rupiah. Alasannya, penurunan peringkat ini membuat investor cenderung melepaskan aset mereka yang berbasis dolar AS.
Sementara itu secara teknikal, Liza memperkirakan nilai tukar rupiah akan terus menguat ke level Rp16.080 hingga Rp16.000. Meskipun masih ada potensi rebound secara teknikal di level Rp16.410, karena indikator RSI menunjukkan positive divergence.
“We suspect (rupiah) akan jumpai resistance yang cukup substansial di sekitar Rp16.600 sebelum akhirnya lanjutkan swing turun lagi,” ungkap Liza.
Menurut data IDNFinancials.com, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat merosot ke level terendahnya tahun ini di Rp16.870/US$ pada 24 April 2025 kemarin. Namun hingga pukul 12.05 WIB hari ini, nilai tukar rupiah telah menguat 2,79% ke level Rp16.398,5/US$. (KR)