Dolar Tetap Dekati Level Tertinggi Dua Bulan dalam Ekspektasi Fed Hawkish

© Reuters.

Investing.com - Dolar AS sedikit melemah di awal perdagangan Eropa hari Kamis, tetapi tetap mendekati level tertinggi dua bulan terakhir dengan trader mengantisipasi rapat penetapan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan.

Pada pukul 14.15 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1% ke 104,002, tepat di bawah level tertinggi 2 bulan di 104,70 yang dicapai minggu lalu.

Satu kenaikan lagi oleh the Fed?

Bank sentral AS diperkirakan akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga sepanjang tahun minggu depan, dan ekspektasi berkembang bahwa ini bisa menjadi posisi sementara dan kenaikan suku bunga lainnya masih merupakan kemungkinan yang berbeda tahun ini, mungkin di bulan Juli.

Meningkatnya ekspektasi suku bunga AS kemungkinan akan naik lebih lanjut terjadi setelah kenaikan suku bunga yang mengejutkan oleh Bank of Canada dan Reserve Bank of Australia minggu ini. Kedua bank sentral mengeluhkan membandelnya inflasi tinggi itu.

The Fed akan melihat harga konsumen terbaru sebelum membuat keputusan mengenai suku bunga, dan setiap peningkatan dari angka tahunan 4,9% di bulan Mei kemungkinan akan memperkuat kenaikan lainnya.

"Ekonomi AS terus memberikan kejutan ke arah positif, sementara Eropa dan China lebih lemah dari yang diharapkan... pola ini harus menurun sebelum depresiasi dolar kecil untuk jangka menengah dapat kembali terlihat," Goldman Sachs menyatakan dalam sebuah catatan.

Petinggi ECB masih hawkish

EUR/USD naik 0,1% ke 1,0711. Para petinggi di European Central Bank terus menggambarkan pandangan hawkish atas suku bunga di masa depan tatkala berusaha menjinakkan inflasi yang masih berada di level tinggi.

Kepala bank sentral Belanda Klaas Knot merupakan orang terakhir yang mengisyaratkan pengetatan, mengatakan pada hari Rabu bahwa ia "belum yakin pengetatan saat ini sudah cukup," dan menambah "inflasi mungkin akan tetap terlalu tinggi untuk waktu yang lama dan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan."

Namun, data-data ekonomi akhir ini isyarat bahwa kawasan ini masih berjuang untuk pulih dari kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh lonjakan harga-harga energi tahun lalu.

Angka terbaru dari PDB zona euro kawasan ini diperkirakan akan stagnan dalam tiga bulan pertama tahun ini, hanya tumbuh 1,2% per tahun.

Data pengangguran bisa tekan poundsterling

GBP/USD naik 0,1% ke 1,2452, diperdagangkan dalam range terbatas dengan trader menunggu rilis pekerjaan dan data upah minggu depan.

"Kami melihat hal itu sebagai risiko peristiwa negatif untuk poundsterling, di mana pertumbuhan upah dapat terus melambat dan mengambil beberapa tenaga dari ekspektasi pengetatan Bank of England sebesar 100bp+ yang masih dihargai oleh pasar uang," kata ING dalam sebuah catatan.

AUD/USD naik 0,3% di 0,6667, dengan dolar Aussie masih diuntungkan dari kenaikan suku bunga RBA yang mengejutkan minggu ini dan USD/JPY turun 0,2% di 139,88, mendapatkan beberapa dorongan dari revisi peningkatan angka produk domestik bruto kuartal pertama negara itu.

USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,1333. Yuan mencapai level terendah baru enam bulan terhadap dolar di tengah meningkatnya ekspektasi turunnya suku bunga oleh People's Bank of China bulan ini.

Sementara itu pukul 14.51 WIB, GBP/JPY turun 0,12%, EUR/JPY turun 0,14%, dan USD/CHF turun 0,02%. Kripto bitcoin turun 1,38% BTC/USD, ethereum turun 1,8% (ETH/USD) dan BTC/IDR turun 1,66%. Adapun Dogecoin turun 2,29%, XRP turun 0,94%, Cardano turun 3,93% ADA/USD, Shiba Inu turun 1,37% dan ETC/USD turun 2%.

Di Indonesia, IHSG naik 0,27% dan rupiah turun 0,05% di 14.896,0 per dolar AS. JPY/IDR naik 0,34%, AUD/IDR naik 0,47%, dan SGD/IDR naik 0,13%.