Dolar Flat AUD Menguat; Poundsterling Turun dalam Data PPI; Fokus Ifo

© Reuters.

Oleh Geoffrey Smith

Investing.com - Dolar tidak banyak bergerak alias flat di awal perdagangan Eropa pada hari Rabu, dan pasar tampaknya bersiap untuk menunggu rilis angka PDB AS kuartal IV pada hari Kamis.

Pukul 15.05 WIB, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang pasar negara maju naik kurang dari 0,1% di 101,715.

Data ekonomi tersebut akan menyoroti kemungkinan resesi di AS tahun ini dan ini tampaknya lebih mungkin terjadi sejak rilis data penjualan ritel minggu lalu untuk bulan Desember dan serangkaian survei bisnis yang suram dari Federal Reserve Philadelphia dan New York.

Yield Treasury AS tenor 10 tahun sekarang hampir 120 basis poin di bawah imbal hasil 3 bulan, tingkat inversi yang tidak pernah gagal dalam 100 tahun terakhir yang mengindikasikan resesi. Lebih banyak pembaruan data hari Selasa dari 3M - supplier beragam barang ke berbagai sektor dalam ekonomi - juga memproyeksi prospek lebih lemah di masa depan. Perusahaan lebih besar, Microsoft (NASDAQ:MSFT), juga melaporkan pertumbuhan penjualan kuartalan paling lambat dalam beberapa tahun dan memperingatkan akan datangnya hal yang lebih buruk.

Poundsterling jadi fokus di awal perdagangan, setelah data inflasi harga produsen jauh di bawah ekspektasi, mengisyaratkan bahwa jatuhnya harga gas alam dalam beberapa minggu terakhir akhirnya masuk ke dalam sektor manufaktur. Harga input turun 1,1% pada bulan Desember, menurunkan tingkat tahunan menjadi 16,5% dari 19,2%, tingkat terendah dalam 10 bulan. Sementara itu, harga Produksi PPI, turun hanya 0,8%, tanda bahwa perusahaan masih memiliki kemampuan untuk mempertahankan margin keuntungannya meskipun ekonomi melemah.

Poundsterling turun 0,1% di $1,2322.

Data ekonomi Inggris kontras dengan yang keluar dari Australia selama sesi Asia, yang menunjukkan tingkat inflasi konsumen masih berjalan jauh di depan ekspektasi. Tingkat inflasi tahunan meningkat menjadi 7,8% pada kuartal IV, dari 7,3% tiga bulan sebelumnya, membuat Reserve Bank of Australia kemungkinan besar akan harus memperketat kebijakan lagi. Itu tampaknya mungkin bisa terjadi, mengingat pulihnya permintaan eksternal untuk barang-barang Australia karena pembukaan kembali China tahun ini.

Dolar Australia menguat 0,8% ke level tertinggi baru lima bulan di 0,7122. Di Indonesia, IHSG berakhir turun 0,45% dan rupiah melemah 0,54% di 14.965,0 per dolar AS.

Perhatian pasar kemungkinan akan beralih ke Jerman, di mana indeks iklim bisnis Ifo terbit hari ini. Analis memperkirakan peningkatan moderat indeks utama menjadi 90,2, yang akan menjadi level tertinggi dalam tujuh bulan.

Euro telah mencapai level resisten kuat di sekitar $1,0930 dalam beberapa hari terakhir setelah reli dalam ekspektasi bahwa perbedaan suku bunga zona euro dengan AS akan menyempit tahun ini.

Mata uang lain seperti USD/JPY turun 0,24%, GBP/JPY turun 0,44%, GBPUSD turun 0,16%, EURUSD turun 0,23%, dan AUD/USD naik 0,48%. Kripto bitcoin turun 1% pukul 19.25 WIB BTC/USD dan ethereum turun 4,52% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 5,72%.

Sedangkan komoditas, nikel naik 0,9% pukul 19.16 WIB, timah naik 1,55% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga turun 0,29%.

Berikutnya karet turun 0,57% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 370,00 hingga Jumat, kakao AS naik 1%. Kopi robusta di London jatuh 3% dan gas alam jatuh 2,22% pukul 19.21 WIB.