Investing.com - Dolar AS turun tipis cenderung sideways terhadap mata uang lain pada Kamis (24/08) pagi setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada bulan Agustus. Pertumbuhan berada di titik terlemah sejak Februari karena permintaan untuk bisnis baru di sektor jasa yang sangat luas menyusut.
Reuters mencatat Kamis (24/08) pagi, S&P Global (NYSE: SPGI) mengatakan indeks PMI Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, turun ke angka 50,4 pada Agustus dari 52 pada Juli, penurunan terbesar sejak November 2022.
Selama berbulan-bulan, pasar tenaga kerja yang kuat dan belanja konsumen tangguh telah semakin menurunkan kekhawatiran akan resesi, dan menyebabkan revisi peningkatan perkiraan pertumbuhan PDB. Namun data hari Rabu memberikan gambaran yang lebih hangat mengenai ekonomi.
Indeks dolar AS - yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya - turun 0,02% di 103.260 pukul 07.54 WIB Kamis (24/08) pagi ini setelah ditutup turun 0,18% pada Rabu menurut data Investing.com.
Indeks mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan di 103,98 di awal sesi Rabu kemarin, setelah data aktivitas bisnis yang suram dari Eropa, yang memberikan tekanan pada euro dan poundsterling Inggris.
Flash Composite Purchasing Managers' Index (PMI) HCOB untuk kawasan euro, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 47,0 di bulan Agustus dari 48,6 di bulan Juli, angka terendah sejak November 2020. Komponen jasa merosot menjadi 48,3 dari 50,9, pertama kalinya di bawah angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi tahun ini.
Angka komposit Jerman turun ke level terendah Mei 2020 beriring turunnya produksi manufaktur yang semakin dalam disertai dengan kontraksi baru dalam aktivitas jasa. Euro naik tipis 0,06 ke $1,0866 pukul 08.10 WIB Kamis (24/08) pagi EUR/USD setelah data Jerman tersebut.
Gambaran serupa terjadi pada poundsterling, yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari seminggu di $ 1,2623, setelah PMI S&P Global / CIPS jatuh ke 47,9 pada bulan Agustus, level terendah sejak Januari 2021, sementara survei juga menunjukkan tekanan harga dan biaya berkurang.
Poundsterling terakhir turun 0,07% di $1,2717 GBP/USD.
Keseluruhan, traders memperkirakan pergerakan di pasar mata uang akan terbatas menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam simposium bank sentral AS di Jackson Hole, Wyoming, yang dijadwalkan pada hari Kamis hingga Sabtu.
Sementara itu, USD/JPY naik 0,04% ke 144,89 dan traders mengawasi tanda-tanda intervensi.
Dolar break di atas 145 yen tahun lalu memicu intervensi, dan spekulasi mulai meningkat bahwa Tokyo akan segera masuk ke pasar untuk mendukung mata uangnya lagi jika yen melemah lebih lanjut.
Di Indonesia, IHSG naik 0,05% pukul 11.39 WIB, rupiah naik 0,31% di 15.254,0 per dolar AS, JPY/IDR turun 0,61%, AUD/IDR naik 0,3%, dan SGD/IDR turun 0,28%.
Mata uang GBP/JPY naik 0,16%, EUR/JPY naik 0,27%, AUD/JPY naik 0,25%, CHF/JPY naik 0,29%, GBPUSD turun 0,05%, EURUSD naik 0,08%, USD/CHF turun 0,02%, USD/CAD turun 0,07%, EUR/AUD naik 0,01% dan AUD/USD naik 0,11%.
Kabar kripto bitcoin naik 1,61% BTC/USD, ethereum naik 2,34% (ETH/USD) dan BTC/IDR naik 1,19%.
Lanjut Dogecoin naik 1,94%, XRP naik 1,82%, Cardano naik 3,86% ADA/USD, Shiba Inu naik 0,85% SHIB/USD dan ETC/USD naik 3,51%. Terakhir Solana naik 6,55% dan BNB naik 1,97% pukul 11.55 WIB.
– Laporan telah tayang di Reuters sebelumnya.