Investing.com - Dolar AS melemah tipis di awal perdagangan Eropa hari Rabu (09/11), melepas kembali sedikit peningkatan sesi sebelumnya, tetapi aktivitasnya terbatas saat traders mencari lebih banyak isyarat kebijakan moneter dari pidato oleh serangkaian gubernur bank sentral, termasuk Ketua Fed Jerome Powell.
Pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1% ke 105,382, setelah rebound dari level terendah dua bulan di 104,84 pada awal pekan ini.
Powell hadir kembali
Dolar mengalami aksi jual tajam minggu lalu di tengah meningkatnya keyakinan Federal Reserve telah mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya, tetapi telah terjadi konsolidasi pada minggu ini setelah sejumlah pembicara The Fed mengingatkan agar tidak berpuas diri.
"Pemangkasan suku bunga acuan bukanlah sesuatu yang mungkin terjadi dalam jangka pendek," kata Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia Patrick Harker pada hari Rabu.
Namun, perdagangan kemungkinan akan stabo; pada hari Kamis karena kepala Fed Jerome Powell sekali lagi akan berbicara pada hari Kamis, setelah menghindari topik kebijakan moneter utama dalam sebuah acara pada hari Rabu.
"Fedspeak akan tetap menjadi tema utama hari ini, dan kemungkinan untuk sisa minggu ini mengingat kalender data AS yang sepi," analis di ING menyampaikan dalam sebuah catatan.
Eropa juga perhatikan speakers bank sentral
Ada yang serupa di Eropa. Kepala ekonom European Central Bank Philip Lane dan Kepala ekonom Bank of England Pil Huw akan berbicara di acara terpisah, menyoroti komentar apa pun yang mungkin mempengaruhi pasar mengingat kalender ekonomi yang sepi.
EUR/USD diperdagangkan flat di 1,0707, stabil setelah pelemahan di sesi sebelumnya usai retail sales zona euro turun 0,3% month-on-month di bulan September.
GBP/USD juga diperdagangkan sebagian besar tidak berubah di 1,2284, setelah di awal minggu mencapai puncak tujuh minggu di atas 1,24.
Disinflasi China bebani yuan
Di Asia, USD/CNY naik 0,1% ke 7,2856, setelah data pemerintah China menunjukkan inflasi konsumen dan produsen berkontraksi di bulan Oktober.
Angka-angka ini menunjukkan China memasuki disinflasi untuk kedua kalinya tahun ini, kala langkah-langkah stimulus yang berulang-ulang dari Beijing gagal untuk menopang pengeluaran.
USD/JPY turun 0,1% menjadi 150,93, mundur dari level 151, yang sempat ditembus minggu lalu menyusul sinyal dovish dari Bank of Japan.
Traders tetap waspada terhadap potensi intervensi pemerintah di pasar valuta asing. Mata uang kini diperdagangkan mendekati level yang terakhir terlihat pada awal dekade yang hilang di awal 1990-an.
AUD/USD naik 0,2% ke 0,6414, dengan dolar Australia stabil setelah sinyal dovish dari Reserve Bank of Australia mendorong penurunan tajam minggu ini.