
Silakan coba pencarian lain
Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar AS stabil di awal perdagangan Eropa Kamis petang dan trader mencari tempat berlindung yang aman ini di tengah ketidakpastian atas prospek ekonomi global.
Pukul 15.10 WIB, Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1% di 105,097, setelah turun 0,4%, penurunan pertama sejak Jumat.
"Setelah reli yang dipengaruhi posisi dalam aset berisiko selama enam minggu terakhir, pasar keuangan tampaknya kembali ke lingkungan yang dimotori faktor makro di mana perlambatan global 2023 jadi yang utama," kata analis di ING dalam sebuah catatan.
Investor fokus rapat penetapan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan di tengah ekspektasi bahwa bank sentral AS akan segera memperlambat laju pengetatannya, mungkin ada kenaikan sebesar 50 basis poin setelah empat kali kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin.
Namun, data pekerjaan, jasa, dan pabrik AS yang optimis baru ini telah menambah ketidakpastian investor atas prospek kebijakan, menjelang terbitnya angka PPI hari Jumat dan kemudian rilis IHK yang sangat penting minggu depan.
Kepala beberapa bank besar telah menunjuk minggu ini ancaman resesi yang semakin bertambah, terutama di AS, dengan suku bunga kemungkinan memuncak di tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan jika inflasi tetap tinggi.
EUR/USD naik 0,2% ke 1,0526. European Central Bank (ECB) juga diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga minggu depan, bahkan setelah Inflasi Zona Euro turun untuk pertama kalinya dalam 18 bulan.
"Itu adalah angka yang menyenangkan bulan lalu, tapi saya khawatir akan terlalu cepat untuk merayakan puncak inflasi," anggota Dewan Gubernur European Central Bank Peter Kažimír pada hari Rabu. "Tidaklah tepat untuk memperlambat pengetatan moneter karena satu angka inflasi yang lebih baik. Saya masih melihat banyak alasan untuk melanjutkan laju pengetatan kebijakan yang telah ditetapkan."
GBP/USD naik 0,1% di 1,2214, di mana Bank of England akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin lagi minggu depan, meskipun ekonomi jatuh ke dalam resesi karena memerangi inflasi yang berjalan lima kali lipat lebih dari targetnya.
USD/JPY naik 0,1% ke 136,68. Yen melemah setelah data menunjukkan Jepang mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal III, karena lemahnya mata uang membuat impor menjadi lebih mahal.
PDB kuartal III Jepang juga direvisi sedikit lebih tinggi, tetapi ekonomi masih mengalami kontraksi, tatkala warga berjuang menghadapi inflasi yang berjalan di level tertinggi 40 tahun.
AUD/USD naik 0,1% di 0,6725, dan USD/CNY turun 0,1% di 6,9734. Yuan terus mendapat dorongan dari China yang mengumumkan pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan pergerakan dan aturan tes Covid di sebagian besar kota-kota besar.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.