
Silakan coba pencarian lain
Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar AS terus beranjak turun di awal perdagangan Eropa pada Kamis (19/05) petang, mengembalikan beberapa kenaikan substansial sesi sebelumnya meskipun safe haven ini tetap diminati lantaran sentimen risiko yang rapuh.
Pada pukul 14.05 WIB, Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,1% ke 103,770, usai menguat sebesar 0,6% selama sesi sebelumnya.
EUR/USD naik 0,2% ke 1,0487, setelah penurunan 0,8% hari Rabu, GBP/USD naik 0,2% menjadi 1,2367, setelah turun 1,2%, menyusul lonjakan {{ecl- 67||inflasi Inggris}}, menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang tajam, sementara AUD/USD naik 0,6% di 0,6992, setelah pasangan ini turun 1,1% sebelumnya.
Sebaliknya, USD/JPY naik 0,3% ke 128,57 membuat yen safe haven turun selama sesi Kamis. Adapun rupiah terus bergerak melemah 0,31% di 14.730,0 per dolar AS sampai pukul 14.38 WIB.
Meskipun tren aset safe haven menurun setelah menjalani reli baru-baru ini, sentimen masih rapuh di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan pengetatan agresif oleh Federal Reserve dan bank sentral global lainnya dapat menghambat pertumbuhan.
Ketua Fed Jerome Powell telah mengatakan di awal pekan bahwa bank sentral AS akan mendorong suku bunga setinggi yang diperlukan untuk membendung lonjakan inflasi, dan data perumahan AS yang lemah pada hari Rabu menambah kekhawatiran perlambatan.
"Pernyataan Ketua Fed Powell cukup relevan dari perspektif pensinyalan, karena ia dengan tegas menegaskan kembali tekad The Fed untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan, bahkan dengan kenaikan melampaui tingkat netral jika perlu," kata analis di ING dalam catatan. "Gagasan pengetatan Fed yang agresif terus menentang tren dolar bearish yang berkelanjutan."
Perhatian selanjutnya Kamis ini akan beralih pada rilis notulen dari pertemuan European Central Bank terakhir, yang akan dirilis nanti di sesi ini, dengan investor mencari petunjuk mengenai jadwal potensial untuk pengetatan kebijakan moneter.
Petinggi bank sentral Belanda Klaas Knot, pada hari Selasa, meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada bulan Juli, pertama kalinya pembuat kebijakan ECB menyebutkan hal itu, dan Gubernur Bank Finlandia Olli Rehn mengatakan pada hari Rabu bahwa ECB harus mendapatkan suku bunga utamanya di atas nol "relatif cepat."
“Kami juga yakin bahwa pasar menilai terlalu lebih soal pengetatan oleh ECB – meskipun tidak oleh The Fed – dan mengharapkan tema perbedaan pertumbuhan (diperburuk oleh kebuntuan UE-Rusia terkait komoditas) menjadi lebih relevan di musim panas,” ING menambahkan.
Oleh Peter Nurse Investing.com - Dolar AS stabil di awal perdagangan Eropa pada Kamis (30/06) petang, tetapi masih berada di kisaran level tertinggi selama dua dekade ditopang...
Oleh Zhang Mengying Investing.com - Dolar AS melemah pada Kamis (30/06) pagi di Asia setelah kepala bank sentral mengisyaratkan pentingnya untuk menurunkan inflasi. Indeks Dolar AS...
Nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ngeri-ngeri sedap. Rupiah hari ini melemah atas mata uang global di kisaran Rp14.800 per dolar AS pada Kamis, 30 Juni...
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.