Terjun ke Industri Digital, Intip Kisah Sukses Fikri Faizah Bangun Bisnis Digital Agency

Diterbitkan 10/04/2020, 15/00
Terjun ke Industri Digital, Intip Kisah Sukses Fikri Faizah Bangun Bisnis Digital Agency
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Industri digital di Indonesia kini semakin berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi dan industri digital telah melahirkan banyak generasi milenial kreatif membuat perubahan ke arah yang lebih maju.

Berdasarkan data, pertumbuhan industri ekonomi digital di Indonesia meningkat sangat signifikan dan mencapai 40% setiap tahunnya. Diprediksi hingga tahun 2025 pertumbuhannya berpotensi mencapai USD 130 miliar atau setara dengan Rp1.820 triliun (Kurs Rp14.000).

Baca Juga: Bangkitnya Industri 4.0 dan Digitalisasi dalam Industri

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai USD 40 miliar atau setara Rp560 triliun pada tahun 2019.

Fikri Faizah adalah salah satu contoh milenial yang sukses memanfaatkan peluang bisnis industri digital, dan teknologi yang sangat besar potensinya. Pria kelahiran Jakarta tahun 1998 ini sudah menjalankan bisnis sosial media marketing, internet marketing, berjualan tiket rekreasi, online travel, dan lain-lain sejak tahun 2014, saat masih menginjak bangku Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK).

Sebelumnya, Fikri pernah menjadi seorang selebtweet dan tergabung pada komunitas Indonesian Seleb Tweet (IST) pada periode 2010-2017 dengan menggunakan akun Twitter @sipiqi dimana sampai saat ini berjumlah kurang lebih 200.000 followers.

Dari Twitter, Fikri berhasil mendapatkan banyak pemasukan dan tentu saja banyak teman dan relasi yang terbangun. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Twitter mulai kurang diminati oleh pemasang iklan (Advertiser) hingga Fikri memutuskan untuk beralih membuat dan bermain Instagram.

Sampai saat ini Fikri sudah memiliki akun Instagram yang bernama @sipiqi dan memiliki kurang lebih 200.000 followers.

Pengalaman kerja yang telah dimiliki Fikri juga bisa dikatakan banyak dan luar biasa di usianya. IA memulai karir pada tahun 2016. Saat tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, Fikri bekerja disalah satu perusahaan Technology Agency yang fokus bergerak pada pembuatan dan pengembangan aplikasi Augmented Reality (AR) yang berbasis Android dan Website, sebagai Content and Social Media Director.

Pada tahun 2018 sampai tahun 2019, ia bekerja di salah satu lembaga pemerintahan Republik Indonesia, sebagai Team Leader Social Media and Internet Marketing Manager. Dan sejak 2015 sampai dengan tahun 2019, Fikri adalah seorang pemain Blogger dan Google AdSense.

Besarnya potensi peluang industri digital dan teknologi telah dirasakan oleh Fikri, mendorongnya untuk membangun bisnis digitalnya di usia yang terbilang masih cukup muda, 21 tahun.

Bersama partnernya Alfaresta Anteng Tristansah lewat akun instagram @AlfarestaAT, Fikri mendirikan sebuah perusahaan yang bernama PT FFC Media Indonesia (Instagram: @FFCMediaID) pada Juli tahun 2019 lalu.

Perusahaan tersebut bergerak dan terfokus pada Digital Agency, Management Talent, e-Sports Gaming, serta Jasa Digital, Media, dan tentu saja Internet Marketing.

Fikri mengatakan bahwa FFC Media Indonesia ini berbeda dengan kebanyakan perusahaan atau agency lainnya di luar sana. Karena dirinya mendirikan perusahaan digital agency ini berdasarkan pengalaman dan keresahannya yang telah dirasakan olehnya.

"Kita mendirikan perusahaan ini karena untuk menciptakan sebuah sistem baru dan tentu saja berbeda dengan sistem perusahaan lain yang sudah ada sebelumnya. Karena yang saya dan partner saya rasakan selama ini, sistem yang perusahaan lain tawarkan, sangat berisiko terhadap keamanan dan privasi pengguna," ujar Fikri.

Fikri mengatakan sejumlah talentnya berasal dari kalangan YouTuber, Selebgram, Selebtweet, Artis, dan lainnya. Di antaranya adalah Yosua Putra (Budi Setiawan), Usama Harbatah, BangIjal TV, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Fikri akhirnya membuat usaha yang kedua dan bergerak di ranah e-Sports yang bernama Wolfgenk e-Sports. Fikri mendirikan e-Sports ini karena dirinya melihat potensi dan peluang yang sangat amat besar dari usaha ini, karena sangat digandrungi anak-anak milenial, dan tak hanya di Indonesa, bahkan sampai ke kancah dunia.

Awalnya, Wolfgenk adalah sebuah guild atau clan yang dibuat oleh seorang gamer dan streamer yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bernama Shidiq Nursalim hingga muncul ide dari kepala Fikri yang ingin menjadikan Wolfgenk sebagai e-Sports. Lalu terbentuklah Wolfgenk e-Sports pada Juni 2019 lalu.

Meski terbilang baru, namun Wolfgenk e-Sports sudah menorehkan berbagai prestasi yang amat sangat membanggakan.

Beberapa prestasinya adalah Intifada Season II 2019 (Peringkat ke-2), FFIM 2019 (Final Grup D, Peringkat ke-4), DS DreamWork II 2019 (Juara), Rise to Death Championship Season II 2019 (Juara), DG Golden Ticket A1, Area Sumatera 2019 (Semifinal), Medan Online War 2019 (Semifinal), dan lain-lain.

PT FFC Media Indonesia telah memiliki 10 orang karyawan sampai saat ini. Melalui perusahaanya, Fikri berkomitmen memberikan dampak dan kontribusi yang positif bagi perkembangan dan kemajuan industri digital di Republik Indonesia ini.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Fajria Anindya Utami
Foto: Agus Aryanto

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2025 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.