
Silakan coba pencarian lain
Pasardana.id - Perusahaan penyedia layanan pos dan kurir Royal Mail pada Jumat (14/10/2022) mengumumkan rencana pemberhentian 6.000 karyawan secara bertahap selama setahun ke depan.
Seperti dilansir BBC News, perusahaan yang berkantor pusat di London, Inggris, tersebut terpaksa memangkas jumlah karyawan akibat kerugian yang dialami, mencapai sekitar 350 juta poundsterling atau Rp6,1 triliun dalam setahun terakhir.
Pemberhentian karyawan dilakukan secara redundansi sukarela dan wajib. Perusahaan juga akan membatasi rekrutmen karyawan baru meski ada karyawan lama yang pensiun.
“Hari ini merupakan hari yang sangat menyedihkan. Saya sangat bersedih harus menyampaikan rencana pemberhentian kepada para karyawan yang terdampak,” kata Simon Thompson, CEO Royal Mail.
Royal Mail awalnya merupakan perusahaan pos milik pemerintah Inggris. Namun sejak 2015 lalu, perusahaan ini sepenuhnya adalah sebuah Perseroan Terbuka setelah pemerintah Inggris menjual seluruh saham yang dimilikinya di Royal Mail.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.