Investing.com - Saham futures AS akan mengakhiri minggu ini dengan stabil tatkala investor menantikan rapat penetapan kebijakan Federal Reserve minggu depan. Adobe melemah karena proyeksi yang lemah, sementara Bitcoin melepas kembali beberapa peningkatan tajam sebelumnya.
1. Futures turun, dengan fokus rapat Fed minggu depan
Saham futures AS bergerak stabil pada hari Jumat (15/03). Investor menunggu lebih banyak data ekonomi setelah laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan yang menimbulkan keraguan apakah Federal Reserve akan memulai siklus pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Pada pukul 16.00 WIB, Dow futures naik 30 poin, atau 0,1%, S&P 500 futures naik 3 poin atau 0,1%, dan Nasdaq 100 futures diperdagangkan tidak banyak berubah.
Indeks-indeks utama mengalami pelemahan pada hari Kamis setelah indeks harga produsen bulan Februari lebih kuat dari yang diperkirakan, menambah rilis IHK nan panas di awal minggu ini, menyiratkan inflasi tetap sangat lengket menjelang rapat kebijakan Federal Reserve minggu depan.
Ada lebih banyak data untuk dicerna pada hari Jumat, termasuk angka-angka sentimen konsumen, harga impor dan produksi industri.
The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu depan, dan dot plot bank sentral pada akhir rapat kebijakan Rabu depan menjadi sangat penting untuk menebak seberapa hati-hati para pejabat akan bersikap.
2. Adobe anjlok oleh proyeksi yang lemah untuk kuartal saat ini
Saham Adobe Systems (NASDAQ:ADBE) merosot lebih dari 10% di premarket setelah penyedia perangkat lunak ini melaporkan proyeksi yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal ini, menambah kekhawatiran bahwa meningkatnya persaingan menghambat pertumbuhan.
Adobe memperkirakan revenue kuartal kedua antara $5,25 miliar dan $5,30 miliar, di bawah estimasi $5,31 miliar, menurut data LSEG.
Perusahaan dan individu telah mengalihkan fokus untuk memangkas biaya di tengah suku bunga yang tinggi dan ekonomi yang sulit, sehingga menekan pertumbuhan pembuat perangkat lunak Photoshop yang telah berinvestasi dalam tool AI ini untuk menarik lebih banyak pengguna.
Hasil penelitian ini muncul menjelang hari investor perusahaan pada 26 Maret, ketika perusahaan diharapkan untuk meluncurkan produk baru yang dapat mengurangi kekhawatiran investor akan meningkatnya persaingan dari generator teks ke video OpenAI, Sora.
3. Bitcoin mundur dalam perdagangan volatil
Bitcoin merosot ke level terendah satu minggu dalam perdagangan yang volatil pada hari Jumat, karena investor mengambil keuntungan setelah lonjakan ke rekor tertinggi pasca kejutan naiknya inflasi AS.
Pada pukul 16.00 WIB, Bitcoin jatuh 8,5% ke $67,133.00, sehari setelah kripto terbesar di dunia ini mencapai level tertinggi $73.803,25, mencetak rekor baru selama empat hari berturut-turut.
Namun, ini bisa jadi hanya sebuah kemunduran kecil, jika para analis di JMP Securities dapat dipercaya.
Perusahaan investasi ini menyarankan bahwa harga Bitcoin berpotensi melonjak hingga $280.000 dalam tiga tahun ke depan, didorong oleh arus dana masuk ETF Bitcoin yang diantisipasi.
Peningkatan baru-baru ini telah didorong oleh MicroStrategy Incorporated (NASDAQ:MSTR), investor korporat terbesar di Bitcoin, yang meningkatkan aset kepemilikannya.
Awal bulan ini, pengajuan kepada US Securities and Exchange Commission mengungkapkan bahwa perusahaan penyedia solusi dan layanan perangkat lunak ini mengakuisisi 12.000 Bitcoin senilai $821,7 juta, pembelian terbesar kedua sejak memulai investasi kripto hampir empat tahun sebelumnya.
Akuisisi ini sebagian besar dibiayai dengan menggunakan $800 juta yang dihasilkan dari penjualan surat utang konversi, dan sikap ini menambah risiko terhadap rally pasar kripto, menurut JPMorgan.
"Kami yakini pembelian bitcoin yang didanai utang oleh MicroStrategy menambah leverage dan tekanan kepada rally kripto saat ini dan meningkatkan risiko deleveraging yang lebih parah dalam potensi penurunan di masa depan," ungka analis di JPMorgan, dalam sebuah catatan.
4. Putin akan raih kemenangan telak
Warga Rusia menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Jumat, mulai memberikan suara mereka dalam pemilihan umum pada tanggal 15-17 Maret di 11 zona waktu di negara ini, dan hanya satu hasil yang mungkin terjadi, kembalinya Vladimir Putin sebagai presiden dengan telak.
Peringkat dukungan kebijakan Putin adalah 86%, menurut Levada Center, lembaga jajak pendapat yang paling terkenal di negara ini, dengan kampanyenya yang didukung oleh media pemerintah dan dibentuk oleh sikap patriotik karena perang di Ukraina.
Perang tersebut telah menelan ribuan korban jiwa di Rusia, namun ekonomi negara yang berfokus pada perang ini tumbuh 3,6% tahun lalu dan upah riil naik 7,8%, karena sanksi-sanksi Barat sejauh ini tidak mampu menenggelamkannya.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz akan menjadi tuan rumah bagi rekan-rekannya dari Perancis dan Polandia di Berlin pada hari Jumat dalam upaya untuk memproyeksikan dukungan bagi Ukraina setelah berminggu-minggu terjadi gesekan antara kedua negara.
Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Scholz memiliki perbedaan pendapat tentang bagaimana mendukung Ukraina bulan lalu, dan ketidaksepakatan ini muncul ketika dukungan AS untuk Ukraina juga melemah, menyoroti kekosongan kepemimpinan Barat.
5. Minyak berada di jalur untuk kenaikan mingguan yang kuat
Harga minyak turun pada hari Jumat, tetapi berada di jalur untuk mencatat penguatan sekitar 4% minggu ini setelah laporan IEA yang bullish dan meningkatnya cadangan AS yang lebih besar dari perkiraan, yang mengisyaratkan membaiknya permintaan di konsumen bahan bakar terbesar di dunia ini.
Pada pukul 16.00 WIB, minyak WTI turun 0,8% ke $80,61 per barel, sementara minyak Brent turun 0,8% menjadi $84,78 per barel, dan keduanya turun dari level tertinggi dalam empat bulan.
Badan Energi Internasional pada hari Kamis menaikkan outlook tentang permintaan minyak 2024 untuk keempat kalinya sejak November, dengan menyatakan permintaan minyak dunia akan naik 1,3 juta barel per hari tahun ini, naik 110.000 barel per hari dari bulan lalu.
Keduanya telah melonjak pada awal minggu ini, ke level tertinggi sejak akhir November, setelah alami penurunan tak terduga dari cadangan minyak dan bensin AS yang mengindikasikan bahwa permintaan di konsumen bahan bakar terbesar di dunia ini mulai meningkat.
Harga minyak tertekan pada hari Jumat oleh dolar yang lebih kuat, yang naik tajam pada hari Kamis setelah data inflasi indeks harga produsen dirilis lebih kuat dari yang diperkirakan untuk bulan Februari.
Angka tersebut, yang muncul hanya beberapa hari sebelum rapat Fed, menambah kekhawatiran bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama pada tahun 2024.