
Silakan coba pencarian lain
Oleh Geoffrey Smith
Investing.com - Federal Reserve memulai rapat kebijakan dua hari dengan latar belakang data ekonomi yang melemah - meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) telah menaikkan sedikit perkiraannya untuk tahun ini. Zona Euro tampaknya telah menghindari resesi pada paruh kedua tahun lalu, namun zona ini juga mengalami penurunan momentum pada akhir tahun. ExxonMobil membukukan rekor laba dan ada banyak rilis pendapatan dari perusahaan-perusahaan seperti McDonald's, Caterpillar, dan Advanced Micro Devices. Dan Gautam Adani tampaknya telah menarik cukup banyak penawaran untuk menutupi penawaran saham yang penting bagi pasar modal India. Berikut ini apa yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan pada hari Selasa, 31 Januari.
1. Rapat Fed dimulai, IMF naikkan prospek pertumbuhan
Federal Reserve memulai rapat dua hari yang diperkirakan akan berakhir dengan kisaran target suku bunga acuan dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%-4,75%. Hal ini akan menjadi yang kedua kalinya dalam rapat berturut-turut bank sentral memperlambat laju pengetatan kebijakannya sebagai respons terhadap data ekonomi yang memburuk selama beberapa bulan terakhir.
Gambaran tersebut kemungkinan akan disempurnakan oleh angka-angka baru untuk harga rumah dan kepercayaan konsumen, tetapi para pejabat Fed juga akan memperhatikan indeks biaya tenaga kerja kuartal IV, yang dapat menggambarkan mengapa mereka berpikir masih perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mengeluarkan tekanan inflasi dari sistem.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa mereka memperkirakan pertumbuhan AS akan melambat menjadi 1,4% tahun ini dan 1,0% di bawah dampak kenaikan suku bunga The Fed. Namun, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini sebesar 0,2% menjadi 2,9%, yang mencerminkan ada dinamika yang lebih kuat di China dan India.
2. Zona Euro hindari resesi, tetapi momentum terhenti
Ekonomi zona euro tampaknya telah menghindari resesi di paruh kedua tahun lalu. Pertumbuhan di kuartal IV mencapai 0,1%, membalikkan penurunan tiga bulan sebelumnya ketika harga energi berada di puncaknya.
Namun, ada bukti bahwa momentum ekonomi terhenti. Penjualan ritel Jerman dan pengeluaran konsumen Prancis keduanya berada di bawah ekspektasi pada bulan Desember, sementara Survei Pinjaman Bank European Central Bank (ECB) untuk kuartal terakhir menunjukkan penurunan drastis permintaan kredit, terutama dari rumah tangga. Di Inggris juga, pemberian kredit melambat pesat di bulan Desember.
Seperti halnya di AS, faktor pendukung utama di Eropa tetaplah pasar tenaga kerja yang tetap tangguh. Pengangguran yang disesuaikan secara musiman di Jerman turun 15.000 - lebih besar dari yang diperkirakan - pada Januari.
Angka-angka ini muncul dua hari sebelum European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BOE) mengambil keputusan kebijakan moneter terbarunya. Pasar masih memperkirakan kenaikan 50 bps dari kedua lembaga tersebut, namun para analis mengatakan bahwa angka-angka terbaru setidaknya telah membuka peluang atas proyeksi nan lebih hati-hati mengenai jalur suku bunga di masa depan.
3. Saham bersiap atas hari laporan keuangan besar; laba Exxon dan laporan larangan Huawei jadi fokus
Saham-saham AS akan dibuka di bawah tekanan pada hari Selasa, tatkala musim laporan keuangan yang diselingi oleh pengumuman pemutusan hubungan kerja dan prospek yang mengecewakan mengikis kepercayaan setahun ke depan.
Pukul 18.10 WIB, Dow Jones futures turun 128 poin atau sebesar 0,4%, S&P 500 futures turun 0,5% dan Nasdaq 100 futures melemah 0,7%.
Musim laporan keuangan dimulai lagi pada hari Selasa. Pfizer (NYSE:PFE), United Parcel Service (NYSE:UPS), McDonald's (NYSE:MCD), Caterpillar (NYSE:CAT), General Motors (NYSE:GM), dan ExxonMobil (NYSE:XOM report) siap untuk melaporkannya lebih awal, sedangkan sorotan setelah bel perdagangan akan tertuju pada Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD) dalam konteks hasil dari Intel(NASDAQ:INTC) yang sangat lemah minggu lalu. Amgen (NASDAQ:AMGN), Stryker (NYSE:SYK), Chubb (NYSE:CB), Mondelez (NASDAQ:MDLZ), dan Electronic Arts (NASDAQ:EA) juga akan melaporkan pendapatan.
Saham-saham lain kemungkinan menjadi fokus yakni Johnson & Johnson (NYSE:JNJ) setelah berita terbaru soal perlawanan perusahaan menghadapi gugatan class action atas produk bedaknya. Laporan mengenai kemungkinan larangan total terhadap perusahaan-perusahaan AS yang berurusan dengan Huawei dapat memberikan tekanan pada sektor teknologi.
4. Adani (hampir) menarik cukup banyak tawaran untuk penempatan saham
Gautam Adani masih berjuang di hari lain. Aksi penjualan saham senilai $2,4 miliar dari taipan India ini baru saja menarik cukup banyak penawaran yang sepenuhnya tampak disumbang di akhir perdagangan di Mumbai pada hari Selasa.
Saham Adani Enterprises (NS:ADEL) naik selama dua hari berturut-turut pada Selasa, pulih sebesar 2,8%. Namun, saham ini masih turun sekitar 20% dari posisi sebelum Hindenburg Research menudingnya melakukan manipulasi pasar untuk mendongkrak harga saham dan afiliasi perusahaan.
International Holding Company UEA (ADX:IHC) menyatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengambil sekitar 16% dari penawaran tersebut, sementara Jupiter Asset Management, BNP Paribas (EPA:BNPP), Société Générale (EPA:SOGN), dan Goldman Sachs (NYSE:GS) juga dilaporkan oleh Financial Times sebagai investor utama.
Kesepakatan ini dilihat sebagai ujian kepercayaan internasional tidak hanya pada Adani, tetapi juga pada model pertumbuhan India, di mana hubungan dekat antara kelompok-kelompok oligarki dan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sering kali menimbulkan kontroversi. Hindenburg telah mengisyaratkan, antara lain, jumlah kredit tidak proporsional yang diambil oleh Adani dari bank-bank milik negara.
5. Exxon cetak rekor profit; tidak ada perubahan dalam kebijakan OPEC+
ExxonMobil memecahkan rekornya sendiri dengan meraup laba senilai $59 miliar pada tahun 2022, mengikuti arus lonjakan harga minyak dan gas yang terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan ini mengatakan laba per saham pada kuartal IV melampaui perkiraan sebesar $3,40, dan produksi naik menjadi 3,822 juta barel per hari.
Lebih luas, harga minyak stabil setelah aksi ambil untung akhir bulan menghentak beberapa posisi beli spekulatif yang lebih lemah yang telah terakumulasi bulan ini. OPEC dan sekutunya masih belum diperkirakan akan menambah produksi ketika para menteri negara kelompok ini bertemu untuk menentukan kebijakan produksi pada hari Rabu.
Di tempat lain, American Petroleum Institute melaporkan data persediaan pada pukul 04.30 WIB seperti biasa.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.