Pasar masih mencerna data pasar tenaga kerja AS yang dirilis minggu lalu dan dengan segera harus mengalihkan perhatian pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Agustus yang akan dirilis Rabu ini. Data CPI ini bisa menjadi faktor kunci dalam menentukan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) sebesar 50 basis poin (bps). Saat ini, ekspektasi pasar mengarah pada penurunan suku bunga yang pertama kali diisyaratkan oleh Ketua Fed, Jerome Powell, dalam Simposium Jackson Hole baru-baru ini.
Powell menekankan bahwa pasar tenaga kerja akan memainkan peran penting dalam keputusan kebijakan moneter. Data ketenagakerjaan yang dirilis minggu lalu menimbulkan kekhawatiran pasar terkait perlambatan ekonomi, meskipun beberapa pejabat Fed memberikan indikasi mendukung pemangkasan suku bunga. Namun, sebagian besar pejabat Fed tetap tidak menyatakan secara terbuka preferensi mereka terhadap besaran pemotongan suku bunga sebesar 50 bps.
Laporan CPI: Apakah Akan Memberikan Kejutan?
Fokus minggu ini beralih ke inflasi, dengan laporan CPI Agustus yang akan dirilis pada Rabu pukul 12:30 GMT (19.30 WIB). Powell sebelumnya menyatakan bahwa risiko kenaikan inflasi sudah menurun, meskipun data inflasi tetap menjadi elemen penting dalam keputusan kebijakan moneter Fed. Perkiraan menunjukkan bahwa inflasi tahunan utama (headline CPI) akan melambat menjadi 2,6% dari 2,9% pada Juli, sedangkan inflasi inti diperkirakan turun menjadi 3,2%.
Namun, penurunan harga minyak yang signifikan pada bulan lalu sebesar 7% dapat memberikan kejutan penurunan pada CPI, yang berpotensi memperkuat argumen bagi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif. Di sisi lain, jika data inflasi sesuai perkiraan, maka kemungkinan pemangkasan suku bunga 50 bps tetap ada, meskipun dengan probabilitas lebih rendah.
Ekspektasi Pasar dan Potensi Dampaknya Terhadap Kebijakan Fed
Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 72% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan Fed tanggal 18 September. Jika inflasi turun lebih rendah dari yang diharapkan, ekspektasi ini bisa makin meningkat.
Selain itu, data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada Kamis diperkirakan mencerminkan pertumbuhan moderat sebesar 1,8%-2,0% secara tahunan. Angka ini menunjukkan tekanan inflasi di tingkat produsen yang relatif stabil, yang bisa mendukung sikap Fed yang lebih akomodatif.
Fed Rate Monitor, Investing.com
Dampak Terhadap Mata Uang
Dolar AS telah menguat terhadap mata uang G10, termasuk yen Jepang, sejak Juli. Namun, pelemahan dolar bisa kembali terjadi jika laporan inflasi pada Rabu memberikan kejutan penurunan. Hal ini dapat memperkuat tren bearish pada pasangan dolar/yen.
Secara keseluruhan, pasar sedang menunggu konfirmasi dari data inflasi dan PPI untuk memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps, terutama dengan adanya kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja dan risiko perlambatan ekonomi yang semakin nyata.