PDB AS, Optimisme Nvidia, Pendapatan Alibaba - Ini yang Menggerakkan Pasar

© Reuters.

Oleh Geoffrey Smith

Investing.com - AS menerbitkan data revisi untuk produk domestik bruto kuartal keempat, sehari setelah notulen Federal Reserve mengindikasikan kekecewaan terhadap pasar yang mencoba beralih ke arah pivot perubahan awal. Bank-bank sentral lain di seluruh dunia melakukan perubahan mereka sendiri, seperti Korea yang berhenti menaikkan suku bunga dan Turki yang memangkas suku bunganya. Nvidia membawa optimisme ke sektor chip semikonduktor dengan perkiraan lonjakan permintaan yang digerakkan oleh kecerdasan buatan, AI. Saham-saham menguat setelah mengalami kerugian selama seminggu terakhir. Alibaba melaporkan pendapatan. Dan harga minyak mentah naik meskipun ada kenaikan besar cadangan AS. Berikut ini hal yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan pada hari Kamis, 23 Februari.

1. PDB AS dan klaim pengangguran

AS akan mengumumkan angka-angka terbaru untuk produk domestik bruto pada kuartal terakhir tahun lalu. Kendati angka-angka tersebut tidak dapat dihindari berorientasi ke belakang, kerentanan data PDB terhadap revisi besar tampaknya telah meningkat sejak pandemi, karena kesulitan dalam menangkap perubahan pola kerja dan konsumsi.

Angka pertama menunjukkan ekonomi tumbuh tingkat tahunan sebesar 2,9%, dengan indeks harga pengeluaran konsumen pribadi inti (ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve) tumbuh sebesar 3,9%.

Yang lebih menarik adalah data klaim pengangguran minggu ini, yang juga akan dirilis pukul 20.30 WIB, sementara Fed Kansas City merilis survei bisnis bulanan pukul 22.00 WIB.

2. Nvidia prediksi ledakan yang digerakkan oleh AI

Nvidia (NASDAQ:NVDA) mengaitkan perusahaan dalam perkembangan kecerdasan buatan/AI, dengan meramalkan ledakan permintaan untuk chip semikonduktornya dari pusat data yang, diharapkannya, akan sibuk menggunakan alat AI generasi baru seperti ChatGPT.

Perusahaan juga mencatat peningkatan permintaan dari sektor video game, setelah kemerosotan yang terjadi setelah pandemi berakhir. Hal ini menjadi nilai lebih bagi perusahaan, mengingat posisinya yang dominan di sektor ini.

Saham perusahaan melonjak lebih dari 8% dalam perdagangan pasar perdana dan juga menopang saham kontraktor Taiwan Semiconductor Manufacturing (NYSE:TSM), dan saingannya BE Semiconductor Industries (AS:BESI) dan Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD).

Pembaruan Nvidia terjadi pada hari yang sama ketika Intel (NASDAQ:INTC) memangkas dividennya hingga dua pertiga untuk mendanai ekspansi besar-besaran kapasitas pembuatan chip di AS.

3. Saham siap jalani kenaikan moderat; Nvidia topang produsen chip

Pasar saham AS akan dibuka sedikit positif, keluar dari posisi terendah satu bulan yang dicapai pada hari Rabu. Risalah dari rapat Fed terakhir hanya berisi sedikit hal yang belum diperhitungkan, dan para analis mencatat bahwa serentetan data ekonomi yang lebih baik sejak rapat tersebut telah mengurangi relevansi risalah tersebut.

Pukul 18.48 WIB, Dow Jones futures naik 72 poin atau 0,2%, S&P 500 futures naik 0,4% dan Nasdaq 100 futures menguat 0,8%, di mana produsen chip memimpin kenaikan setelah pembaruan Nvidia.

Saham-saham lain yang kemungkinan akan menjadi fokus selanjutnya yakni Pioneer Natural Resources (NYSE:PXD), yang membukukan kinerja laba yang lebih baik pada akhir hari ketika sahamnya mencapai titik terendah dalam lima bulan, dan Lucid Group (NASDAQ:LCID), yang perkiraannya untuk melipatgandakan produksi tahun ini mengecewakan harapan pasar. Sahamnya anjlok lebih dari 10% di pasar perdana.

Di tempat lain, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) akan merilis laporan mengenai tergelincirnya kereta Norfolk Southern (NYSE:NSC) yang membawa bahan kimia berbahaya.

Alibaba (NYSE:BABA) menyampaikan pembaruan pendapatan besar hari ini, bersama American Tower (NYSE:AMT), Keurig Dr Pepper (NASDAQ:KDP), Newmont Goldcorp (NYSE:NEM) dan Cheniere Energy (NYSE:LNG) selanjutnya.

4. Inflasi inti Januari zona euro masih tinggi; Korea hentikan kenaikan suku bunga & Turki pangkas

Eurostat menyatakan harga turun 0,2% pada bulan Januari, membuat tingkat tahunan turun menjadi 8,6% dari 9,2%. Harga inti turun lebih besar 0,8%, tetapi tingkat tahunan meningkat ke 5,3% dari 5,2%.

Para ekonom menyoroti angka terakhir secara khusus, melihatnya sebagai alasan utama untuk mengubah harga ke atas ekspektasi suku bunga ECB selama seminggu terakhir.

Di tempat lain di Eropa, pengambil kebijakan Bank of England, Catherine Mann, menggemakan kekhawatiran yang juga muncul dalam notulen Fed - yaitu, bahwa ekspektasi akan adanya 'pivot' perubahan oleh bank-bank sentral telah menyebabkan pelonggaran kondisi keuangan. Hal ini membuat inflasi lebih mungkin akan bertahan lebih lama.

Di Asia, Bank of Korea menjaga suku bunga acuannya tidak berubah setelah 12 bulan kenaikan suku bunga berturut-turut. Namun, bank sentral Turki memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 8,5%, terendah dalam dua tahun terakhir.

5. Minyak abai kenaikan besar pasokan AS

Harga minyak naik, tidak terpengaruh oleh peningkatan besar stok minyak AS. American Petroleum Industry menyatakan bahwa cadangan naik hampir 10 juta barel minggu lalu, jauh di atas perkiraan. Data pemerintah AS mungkin atau mungkin tidak menguatkan hal tersebut pukul 23.00 WIB.

Pukul 18.15 WIB, minyak WTI naik 0,9% ke $74,64 per barel, sementara minyak Brent naik 0,9% di $81,30 per barel.

Harga minyak telah didukung pada hari Rabu oleh laporan Reuters yang menyebut bahwa Rusia bermaksud untuk memotong ekspor dari pelabuhan-pelabuhan di baratnya sebanyak 25% selama sebulan dalam upaya untuk menarik lebih banyak pemasukan dari pengiriman yang dibatasi oleh sanksi-sanksi Barat.