💎 Lihat Perusahaan Paling Sehat di Pasar Hari IniMulai

Ketika AHY Melawan, Moeldoko Harus Bersikap Kesatria

Diterbitkan 09/03/2021, 07/59
© Warta Ekonomi. Ketika AHY Melawan, Moeldoko Harus Bersikap Kesatria
JKPROP
-

Kisruh Partai Demokrat terus jadi sorotan publik karena Kongres Luar Biasa (KLB) yang diinisiasi eks kader dengan menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum periode 2021-2025. Tak terima, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY melawan dan menyerang Moeldoko Cs.

Terkait itu, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin menyampaikan pandangannya. Ia yakin Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tidak gegabah dengan langsung mengesahkan kepengurusan KLB di Sibolangit, Deli Serdang yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum.

Baca Juga: AHY Bereaksi Keras, Moeldoko Masih Diam, Demokrat KLB: KSP Harus Urus Rakyat dan Negara Dulu...

"Kalau Anda tidak bisa selesaikan melalui mekanisme internal bernama mahkamah partai, itu bawa ke pengadilan. Itu urutannya. Jadi, saya percaya Pak Menteri Hukum kita ini akan pegang teguh UU. Tidak akan langsung mengesahkannya," kata Hamid dalam acara Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA pada Senin malam, 8 Maret 2021.

Dia menjelaskan dalam konflik partai ada proses mekanisme penyelesaian yang diatur UU. Pemerintah tak bisa begitu saja mengesahkan kepengurusan bila masih ada sengketa.

"Karena UU sangat limitatif. Bahwa pemerintah, Kementerian Hukum tidak boleh mendaftar atau mensahkan kepengurusan, kalau ada sengketa belum bisa mensahkan begitu saja," lanjut eks Duta Besar RI untuk Rusia itu.

Pun, ia menyinggung dari aspek lain dengan memberikan saran kepada Moeldoko. Ia yakin eks Panglima TNI itu bisa menjadi seorang kesatria.

Menurutnya, lebih baik Moeldoko mencontoh rekam jejak para seniornya yang membentuk partai politik. Ia menyebut sejumlah nama purnawirawan Jenderal TNI seperti Wiranto, Prabowo Subianto hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membentuk parpol baru.

"Kalau mau berpolitik, jauh lebih bagus mengikuti jejak seniornya jenderal lain. Misalnya Edi Sudrajat, jenderal itu membentuk partai baru. Kedua, Jenderal Wiranto membentuk Partai Hanura. Ketiga ,Jenderal Prabowo membuat Gerindra. Lalu, SBY membuat Partai Demokrat," jelas Hamid.

Bagi dia, cara itu lebih baik dan memperlihatkan Moeldoko sebagai kesatria. Selain itu, dengan bentuk parpol baru juga tak menghabiskan umur dan energinya berkonflik dengan elite Demokrat.

"Mungkin ada baiknya, Jenderal Moeldoko melakukan sikap kesatria seperti itu. Dari pada menghabiskan umurnya dan energinya bertengkar dengan partai yang sekarang ini. Jauh lebih bagus kalau buat partai baru. Itu namanya kesatria,” jelas Hamid.

Menurut dia, dari keabsahan hukum, agak susah jika mengesahkan kepengurusan hasil KLB di Sibolangit. "Karena dari segi hukum, agak susah," sebut Hamid.

Dia menekankan sesuai aturan UU, maka kepengurusan AHY yang eksis sekarang. Ia pecaya figur Menkum Yasonna masih tunduk kepada hukum dan tak serta merta mengesahkan kepengurusan Demokrat yang dipimpin Moeldoko.

Sebelumnya, AHY bersama 34 pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Demokrat se-Indonesia menyambangi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Senin, 8 Maret 2021. Kedatangan AHY untuk memprotes KLB di Sibolangit, Deli Serdang yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.

AHY menegaskan KLB tersebut ilegal dan tak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat. Selain ke Kemenkumham, AHY juga menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2024 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.