Breaking News
Investing Pro 0
💎 Akses Tools Pasar yang Dipercaya Ribuan Investor Mulai

Kesepakatan Pagu Utang, Jalur Suku Bunga Fed, Kemenangan Erdogan - Lintas Pasar

Diterbitkan 29/05/2023 16:58
Tersimpan. Lihat Item Tersimpan.
Artikel ini telah tersimpan di Item Tersimpan anda
 
© Reuters
 
USD/TRY
+0,21%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
AXJO
+0,05%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
JP225
-0,68%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
LCO
+0,57%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
CL
+0,78%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 
TWII
-0,61%
Tambahkan/Hapus dari Watchlist
Tambahkan ke Watchlist
Tambahkan Posisi

Posisi berhasil ditambahkan ke:

Beri nama portofolio kepemilikan Anda
 

Investing.com - Para investor menantikan voting penting di Kongres pada akhir pekan ini mengenai kesepakatan untuk menaikkan pagu utang AS, dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini diperkirakan akan mengalami kemungkinan gagal bayar. Sementara itu, jalur suku bunga Federal Reserve di masa depan jadi fokus, kala lira Turki merosot terhadap dolar setelah terpilihnya kembali presiden Recep Tayyip Erdogan.

1. Kesepakatan plafon utang tercapai

Para anggota parlemen Kongres AS menghadapi pemungutan suara penting atas kesepakatan tentatif menaikkan batas utang negara senilai $31,4 triliun dan menghindari potensi gagal bayar utang.

Kesepakatan ini, yang dicapai oleh Presiden Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy pada akhir pekan lalu setelah perdebatan politik selama berminggu-minggu, akan menaikkan pagu utang hingga 2025 dan membatasi pengeluaran non-pertahanan selama dua tahun ke depan.

Baik Biden maupun McCarthy mengatakan kesepakatan ini merupakan hasil kompromi, meskipun ketentuan-ketentuannya telah mendapat reaksi keras dari beberapa anggota partai masing-masing.

Freedom Caucus - kumpulan anggota Partai Republik konservatif garis keras - mengkritik kesepakatan tersebut karena tidak memasukkan sejumlah pemotongan pengeluaran yang lebih mendalam. Sementara itu, Partai Demokrat yang berhaluan kiri mengecam Biden karena mengalah terhadap banyak isu-isu penting.

Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang mayoritas dikuasai Partai Demokrat diperkirakan akan melakukan pemungutan suara untuk kesepakatan tersebut pada akhir minggu ini. Sementara itu juga, waktu masih terus berdetak menuju tanggal 5 Juni, ketika Departemen Keuangan sekarang memperkirakan bahwa pemerintah federal akan kehabisan uang untuk membayar tagihan-tagihannya.

2. Pasar-pasar Asia naik setelah kesepakatan batas utang

Mayoritas pasar Asia menguat pada hari Senin. Khususnya, indeks Nikkei menyentuh level tertinggi lebih dari tiga dekade, saat saham-saham beranjak naik oleh optimisme kesepakatan pagu utang dan kecerdasan buatan.

Negosiasi yang penuh dengan ketegangan soal batas pinjaman di Washington telah mengguncang para investor dalam beberapa minggu terakhir, utamanya karena para pejabat memperingatkan gagal bayar AS dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi perekonomian global.

Performa terbaik di Asia adalah Nikkei 225, yang sempat melonjak ke level tertinggi sejak tahun 1990. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham produsen chip dan teknologi, sebagai tanda harapan yang terus membaik bahwa lonjakan minat baru ini terhadap kecerdasan buatan akan mendukung kinerja jangka pendek perusahaan-perusahaan ini.

Indeks ASX 200 Australia dan indeks Taiwan Weighted juga naik. Namun, saham-saham bluechip Shanghai Shenzhen CSI 300 di China turun menyusul ketidakpastian yang masih ada atas pemulihan yang berlangsung di negara tersebut.

Di tempat lain, saham-saham di Eropa naik tipis, meskipun volumenya sedikit karena Inggris dan beberapa negara lain di kawasan ini ditutup libur. Di AS, pasar akan ditutup hari ini untuk libur Memorial Day.

3. Harga minyak turun

Harga minyak tergelincir ke zona merah dalam perdagangan libur pada hari Senin, dengan optimisme atas kesepakatan pagu utang diredam oleh ekspektasi baru bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kampanye kenaikan suku bunga yang telah berlangsung lama.

Pada pukul 16.30 WIB, minyak WTI turun 0,03% ke $72,65 per barel, sementara kontrak Brent turun 0,18% di $76,84 per barel. Baik WTI maupun Brent mengalami kenaikan lebih dari 1% minggu lalu.

Kesepakatan pagu utang membantu menghidupkan kembali harapan bahwa AS - negara dengan perekonomian terbesar dan konsumen minyak terbesar di dunia - akan berhasil menghindari default yang berpotensi memicu resesi yang lebih luas, meskipun beberapa analis memperkirakan hal ini dapat memungkinkan the Fed untuk membenarkan kenaikan lanjutan pada biaya pinjaman.

4. Kebijakan The Fed jadi fokus

Perdebatan sedang berpusat soal apakah para pengambil kebijakan akan mengumumkan kenaikan biaya pinjaman yang kesebelas kalinya secara beruntun pada bulan depan, atau menunda jeda siklus kenaikan suku bunganya.

Angka pengukur inflasi yang disukai yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan April The Fed telah membantu meningkatkan peluang untuk pengetatan lebih lanjut, kata para analis di ING. Namun, beberapa anggota sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa mereka terbuka untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Para pejabat masih memiliki lebih banyak data untuk disaring sebelum bertemu di bulan Juni, termasuk laporan nonfarm payroll bulan Mei. Para ekonom memprediksi bahwa laporan pekerjaan yang diawasi ketat ini, akan dirilis pada hari Jumat, akan menunjukkan ekonomi AS menambah 180.000 pekerjaan di bulan Mei, turun dari 253.000 di bulan sebelumnya.

5. Erdogan amankan kemenangan pemilu

Lira Turki turun ke rekor terendah terhadap dolar pada hari Senin, meskipun saham-saham di Turki naik, setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan umum dan akan membuat masa jabatannya yang telah lama berkuasa berlanjut selama lima tahun ke depan.

Menurut hasil tidak resmi, Erdogan mengantongi suara lebih dari 52%, sebuah tanda perpecahan yang mendalam di Turki atas pemerintahannya.

Salah satu pilar kebijakan ekonomi Erdogan adalah penolakannya untuk mendukung kenaikan suku bunga meski inflasi mencapai angka dua digit. Para kritikus mengatakan bahwa keputusan ini bertentangan dengan teori ekonomi ortodoks dan mengancam pertumbuhan.

Erdogan berjanji menjelang pemungutan suara bahwa ia akan terus memangkas suku bunga jika ia terpilih, dan menambahkan bahwa ia berharap harga-harga juga akan turun.

Kesepakatan Pagu Utang, Jalur Suku Bunga Fed, Kemenangan Erdogan - Lintas Pasar
 

Artikel Terkait

Tambahkan Komentar

Panduan Komentar

Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan: 

  • Perkaya percakapan
  • Jaga fokus dan hindari keluar jalur. Publikasikanlah hanya materi yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
  • Hargai orang lain. Setiap opini, bahkan opini negatif sekali pun, dapat disampaikan secara positif dan diplomatis.
  • Gunakan gaya penulisan baku. Gunakan tanda baca dan huruf besar/kecil dengan sesuai.
  • CATATAN: Tautan dan pesan spam dan/atau bersifat promosi dalam komentar akan dihapus.
  • Hindari melontarkan kata-kata kasar, fitnah, atau serangan pribadi terhadap penulis atau pengguna lain.
  • Komentar harus dalam Bahasa Indonesia.

Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.

Tulis pendapat Anda di sini
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
Kirim juga ke :
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Terima kasih atas komentar Anda. Harap diperhatikan bahwa seluruh komentar akan berstatus tunggu hingga mendapatkan persetujuan dari moderator. Karenanya, akan ada jeda waktu sebelum komentar tersebut ditampilkan di situs web kami.
 
Anda yakin ingin menghapus grafik ini?
 
Kirim
 
Ganti grafik terlampir dengan grafik baru?
1000
Saat ini Anda tidak dapat menuliskan komentar karena laporan negatif dari pengguna. Status Anda akan ditinjau oleh moderator.
Harap tunggu sesaat sebelum Anda berikan komentar lagi.
Tambahkan Grafik untuk Berkomentar
Konfirmasi Blokir

Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?

Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.

%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda

Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.

Laporkan komentar ini

Menurut saya, komentar ini:

Komentar diberi tanda bendera

Terima Kasih!

Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Daftar dengan Google
atau
Daftar dengan Email