Oleh Geoffrey Smith
Investing.com - Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi - tetapi seberapa besar? Vladimir Putin menegaskan soal nuklir tatkala ia memerintahkan 300.000 tentara cadangan bersiap berangkat perang di Ukraina, memicu dolar dan harga gas Eropa naik lagi. Penjualan rumah akan terbit, dan developer rumah Lennar melaporkan pendapatan kuartalan. Di Inggris, Perdana Menteri Liz Truss menyiapkan paket bantuan energi lainnya, dan pemerintah AS akan mempublikasikan cadangan minyak mingguannya akibat potensi peningkatan permintaan minyak global. Inilah yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan pada hari Rabu, 21 September.
1. Hari Keputusan The Fed
Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi, dan pasar terbagi tentang apakah akan memperkirakan peningkatan 75 basis poin, seperti yang terjadi terakhir kali, atau dengan poin persentase penuh. Kejutan inflasi AS pada Agustus telah membuat beberapa analis condong ke arah langkah yang terakhir, meskipun konsensus masih - hampir - sebesar 75 bps.
Yang lebih penting, bisa dibilang, adalah apa yang disebut 'dot-plot' The Fed, yang memetakan di mana para pengambil kebijakan akan memperkirakan suku bunga selama beberapa tahun ke depan. Ini akan mengirim sinyal tentang seberapa tinggi menurut bank sentral suku bunga harus naik, dan berapa lama harus tetap tinggi sebelum kemenangan atas inflasi dapat diumumkan. Suku bunga jangka pendek menyiratkan level puncak tahun depan berkisar antara 4,25% dan 4,5%, yaitu sekitar 2 poin persentase lebih tinggi dari hari ini.
Keputusan The Fed dijadwalkan terbit seperti biasa pukul 01.00 WIB, dan konferensi pers Ketua Jerome Powell setengah jam kemudian.
2. Putin tingkatkan tensi perang dengan mobilisasi pasukan parsial
Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan Barat Rabu dengan menyatakan mobilisasi parsial dari 2 juta tentara cadangan negara itu dan mengonfirmasi niatnya untuk mencaplok wilayah bagian Ukraina yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.
Putin mengatakan mobilisasi akan terbatas pada pasukan yang telah bertugas di angkatan bersenjata dan memiliki pengalaman serta pelatihan yang relevan. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan dalam pidato televisi bahwa perintah ini hanya akan mempengaruhi 300.000 orang.
Langkah tersebut menandai perubahan besar bagi Kremlin dan dapat dilihat sebagai tanggapan atas kekalahan baru ini di medan perang di Ukraina dan tanda-tanda bahwa pengaruhnya atas pasar energi Eropa mungkin memudar karena harga gas Eropa turun.
3. Saham AS akan dibuka naik; data penjualan rumah, PHK Gap
Bursa saham AS akan dibuka sedikit positif meski ada drama di Rusia tetapi pada dasarnya masih bertahan menjelang hasil rapat Fed nanti.
Pukul 17.40 WIB, Dow Jones futures naik 70 poin, atau sebesar 0,2%, S&P 500 futures naik 0,2% dan Nasdaq 100 futures sebagian besar flat. Tiga indeks masing-masing jatuh sekitar 1% pada hari Selasa akibat timbulnya keresahan sebelum keputusan Fed.
Saham kemungkinan akan menjadi fokus nanti termasuk pengembang rumah Lennar (NYSE:LEN), yang melaporkan hasil pendapatan pada hari yang sama saat data penjualan rumah tertunda Agustus terbit. General Mills (NYSE:GIS) juga akan melapor kinerja sendiri. Juga dalam fokus yakni Gap (NYSE:GPS), yang akan memangkas 500 pekerjaan, menurut laporan Wall Street Journal.
4. Bailout energi Inggris dan nasionalisasi Uniper
Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss mengumumkan paket bantuan untuk sektor bisnis guna bisa membantu meringankan tagihan energi usaha selama musim dingin mendatang. Paket tersebut akan membatasi harga listrik dan gas sekitar setengah dari harga pasar spot saat ini selama enam bulan. Skema bantuan yang lebih selektif kemudian akan diterapkan setelahnya.
Langkah tersebut, dengan perkiraan biaya 40 miliar pound ($45,5 miliar) merupakan paket fiskal besar kedua yang diumumkan oleh Truss untuk menangani krisis energi. Poundsterling jatuh ke level terendah baru dalam 37 tahun sebagai respons, khawatir oleh data yang diterbitkan sebelumnya yang menunjukkan kenaikan besar dalam pinjaman publik karena biaya bunga lebih tinggi.
Sementara itu, krisis energi Eropa merenggut korban lain di Jerman, di mana pemerintah federal setuju untuk menasionalisasi Uniper (ETR:UN01), pemasok gas terbesar negara itu, yang keuangannya telah hancur karena penghentian pasokan Rusia.
Di tempat lain, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire meminta Uni Eropa untuk mengajukan rencana pelonggaran aturan bantuan negara guna membantu pelaku usaha melewati musim dingin.
5. Minyak melonjak karena faktor Putin; data EIA ditunggu
Harga minyak mentah naik tajam tatkala pasar bergerak ke harga premium risiko geopolitik yang lebih tinggi setelah pidato Putin.
Pukul 17.40 WIB, harga minyak WTI AS naik sebesar 2,4% di $85,95 per barel, dan harga minyak Brent naik 2,3% di $92,74 per barel.
Selain isu soal nuklir, peristiwa besar hari ini adalah data cadangan AS minggu lalu, di mana diperkirakan akan terjadi peningkatan stok minyak sebanyak 2,16 juta barel. Data American Petroleum Institute, yang dirilis Selasa, berada di bawah ekspektasi dengan peningkatan lebih dari 1 juta barel.