Pasar modal global tengah menunggu serangkaian data ekonomi penting yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter di berbagai negara, khususnya Amerika Serikat. Pekan depan, fokus utama akan tertuju pada laporan inflasi konsumen AS, yang dijadwalkan untuk dirilis pada 13 November. Data ini sangat dinantikan oleh para investor yang ingin mengetahui apakah tren inflasi dapat menopang reli berkelanjutan pasar saham setelah kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden AS.
Prospek Inflasi AS
Laporan harga konsumen (CPI) AS diprediksi menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,6% untuk bulan Oktober, naik dari 2,4% di bulan September. Sementara itu, harga produsen (PPI) diperkirakan mengalami peningkatan 0,2% setelah hasil stagnan pada bulan sebelumnya. Data inflasi ini akan menjadi ujian bagi kebijakan moneter Federal Reserve, terutama setelah bank sentral tersebut mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth, menyatakan bahwa laporan ini perlu memastikan bahwa inflasi bergerak ke arah yang diharapkan.
Kondisi Pasar Keuangan Pasca Kemenangan Trump
Kemenangan Donald Trump telah memberikan dorongan signifikan bagi pasar saham, dengan indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi. Sentimen pasar didukung oleh harapan akan pemotongan pajak dan pelonggaran regulasi di bawah pemerintahan Trump. Namun, kebijakan ekonomi Trump yang cenderung meningkatkan tarif impor dapat menyebabkan tekanan pada harga konsumen. Para ahli memperkirakan jalur penurunan suku bunga oleh The Fed dapat berubah bila inflasi terbukti lebih tinggi dari ekspektasi.
Pengaruh Ekonomi Global
Sementara itu, perhatian juga akan tertuju pada perkembangan ekonomi global lainnya. Di Eropa, indikator utama akan mencakup data produksi industri dan hasil rapat kebijakan moneter ECB. Jerman akan merilis indeks sentimen ekonomi ZEW, sementara Inggris akan memperbarui data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, produksi industri, serta tingkat pengangguran. Jepang, China, dan India juga akan merilis data ekonomi utama yang mencakup pertumbuhan GDP, produksi industri, serta data inflasi harga konsumen dan produsen.
Aktivitas Korporasi dan Pernyataan The Fed
Selain data ekonomi, pasar juga akan memantau perkembangan laba korporasi dengan sejumlah perusahaan besar di AS dijadwalkan untuk merilis laporan keuangan triwulanan mereka, termasuk Home Depot, Cisco Systems, Walt Disney, dan Applied Materials. Tak kalah penting, pidato dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, akan diikuti dengan seksama untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter hingga akhir tahun.
Proyeksi Kebijakan Ekonomi Trump
Investor masih menyesuaikan diri dengan lanskap politik baru di AS. Kebijakan ekonomi Trump yang potensial mendongkrak inflasi dan pertumbuhan selama masa kepresidenannya akan menjadi variabel penting dalam keputusan kebijakan moneter ke depan. "Kami cukup jauh dari mengetahui spesifikasi tentang kebijakan pajak atau perdagangan," ucap Jim Baird, kepala investasi di Plante Moran Financial Advisors. "Namun, kedua hal tersebut akan mempengaruhi kalkulasi The Fed." Selain itu, nama-nama yang akan mengisi posisi penting dalam administrasi Trump juga akan menjadi sorotan, dengan harapan adanya kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan ke depan.
Dengan demikian, minggu kedua November menjanjikan minggu yang penuh dinamika di pasar keuangan global, di mana investor akan terus memantau data ekonomi dan kebijakan untuk menavigasi strategi investasi mereka dalam menghadapi tantangan yang ada.