
Silakan coba pencarian lain
Oleh: Peter Nurse
Investing.com - Rilis inflasi konsumen AS bulan Januari akan terbit pada hari Selasa dan dapat menentukan ekspektasi pasar terhadap rencana Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kazuo Ueda tampaknya akan menjadi gubernur Bank of Japan berikutnya, sementara Lael Brainard akan menuju Gedung Putih. Wall Street akan dibuka sedikit naik, dan minyak mentah jatuh karena rencana pelepasan SPR. Inilah yang perlu Anda ketahui di pasar finansial pada hari Selasa, 14 Februari.
1. IHK AS sorotan penting tahun ini
Indeks harga konsumen (IHK) terbaru AS berpotensi menjadi salah satu rilis ekonomi terpenting tahun ini - akankah ini memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada tahun 2023 atau kenaikan yang lebih agresif dalam agendanya?
IHK Januari akan dirilis pukul 20.30 WIB, dan para analis memperkirakan angka bulanan akan naik 0,5% dan angka tahunan naik 6,2%.
Banyak perhatian akan tertuju pada rilis data inti, yang tidak termasuk harga bahan bakar dan energi. Diperkirakan akan naik 0,4% untuk bulan ini dan 5,5% untuk tahun ini, tetapi mungkin ada ruang untuk kejutan kenaikan karena laporan pekerjaan yang luar biasa di awal bulan ini menyiratkan bahwa mungkin ada banyak tekanan pertumbuhan upah.
"Banyak kontrak bisnis biasanya diatur ulang di bulan Januari, dan perusahaan-perusahaan secara tradisional menetapkan harga baru, yang jarang sekali ditetapkan lebih rendah," Stephen Innes di SPI Asset Management menyatakan. "Inflasi harga di bulan Januari juga berkorelasi dengan inflasi biaya input dari tahun sebelumnya - yang cukup besar."
2. Ueda dicalonkan jabat gubernur BoJ
Pemerintah Jepang hari Selasa secara resmi mencalonkan Kazuo Ueda untuk menjadi gubernur bank sentral berikutnya, mengonfirmasi spekulasi yang mulai beredar akhir minggu lalu.
Jika dikonfirmasi, Ueda akan menggantikan Haruhiko Kuroda, yang masa jabatannya akan berakhir pada 8 April, dan akan menjadi gubernur BoJ pertama pascaperang yang berasal dari kalangan akademisi.
Dia menghadapi tugas yang sulit untuk mengadaptasi kebijakan kontrol kurva imbal hasil yang rumit dari pendahulunya, yang telah membuat yen jatuh ke level terendah dalam 20 tahun terakhir terhadap dolar AS, tanpa menggagalkan pemulihan ekonomi yang rapuh.
3. Saham AS akan dibuka naik; Palantir melonjak setelah laporkan laba
Pasar saham AS akan dibuka sedikit naik pada hari Selasa menjelang terbitnya data inflasi konsumen nan penting.
Pukul 18.25 WIB, Dow Jones futures naik 30 poin atau 0,1%, S&P 500 futures naik 0,2%, dan Nasdaq 100 futures naik 0,4%.
Selain rilis IHK bulan Januari, para investor akan terus mengamati laporan keuangan perusahaan, meskipun musim laporan keuangan akan segera berakhir.
Coca-Cola (NYSE:KO), Restaurant Brands International (NYSE:QSR), dan Airbnb (NASDAQ:ABNB) dijadwalkan akan mengumumkan laporan keuangan pada hari Selasa, dan hasilnya akan dipelajari untuk mendapatkan gambaran mengenai kesehatan konsumen.
Selain itu, saham Palantir Technologies (NYSE:PLTR) melonjak 18% di pasar perdana setelah perusahaan analitik data itu melaporkan laba kuartalan pertama kalinya, sementara saham Ford (NYSE:F) naik usai raksasa otomotif ini mengumumkan rencana untuk memangkas kurang dari 4.000 pekerjaan di seluruh Eropa sebagai bagian dari upaya global untuk memangkas biaya dan menjadi lebih kompetitif di pasar kendaraan listrik.
4. Brainard menuju ke Gedung Putih
Lael Brainard tampaknya telah mendapatkan pekerjaan baru, usai Bloomberg melaporkan bahwa wakil ketua The Fed ini akan ditunjuk untuk mengisi posisi kebijakan ekonomi tertinggi di Gedung Putih pada hari Selasa.
Brainard akan menggantikan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brian Deese, yang telah mengumumkan pengunduran dirinya.
Sulit untuk melihat implikasi kebijakan apa yang akan ditimbulkan oleh langkah ini, namun Brainard dianggap berpandangan dovish dalam FOMC, yang secara umum pro-stimulus. Namun, narasi yang lebih luas tentu saja telah berubah untuk memerangi inflasi.
5. Minyak turun setelah pelepasanSPR AS
Harga minyak turun pada hari Selasa, terbebani oleh rencana pemerintah AS untuk melepaskan lebih banyak minyak dari cadangan strategisnya.
Pemerintahan Biden mengumumkan pada hari Senin malam setempat bahwa mereka akan menjual 26 juta barel minyak mentah lagi dari Cadangan Minyak Strategis/SPR, sebagai bagian dari pelepasan yang diamanatkan oleh Kongres, menambah rekor 180 juta barel yang dilepaskan pada tahun 2022 untuk memerangi kenaikan harga bahan bakar.
Pengumuman ini cukup mengejutkan karena Departemen Energi telah berusaha menghentikan beberapa penjualan yang diwajibkan oleh undang-undang tahun 2015 agar cadangan tersebut dapat diisi ulang.
Pukul 18.25 WIB, minyak WTI jatuh 1,7% ke $78,75 per barel, dan minyak Brent turun 1,3% ke $85,47 per barel.
American Petroleum Institute akan merilis estimasi pasokan minyak mentah AS di akhir sesi, demikian juga dengan laporan bulanan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
Anda yakin ingin memblokir %USER_NAME%?
Jika ya, Anda dan %USER_NAME% tidak akan dapat melihat posting satu sama lain di Investing.com.
%USER_NAME% berhasil dimasukkan ke Daftar Blokir Anda
Karena Anda baru saja membatalkan blokir pengguna ini, Anda harus menunggu 48 jam sebelum kembali memblokir.
Menurut saya, komentar ini:
Terima Kasih!
Laporan Anda telah terkirim untuk ditinjau oleh moderator kami
Tambahkan Komentar
Kami mendorong Anda untuk menggunakan fitur komentar guna berinteraksi dengan pengguna lain, berbagi perspektif, dan saling bertanya antara penulis dan yang lainnya. Namun demikian, mohon perhatikan beberapa kriteria berikut demi menjaga interaksi berkualitas tinggi yang kita hargai dan harapkan:
Pelaku spam atau pelanggaran akan dikeluarkan dari situs dan dilarang melakukan registrasi kembali atas kebijaksanaan Investing.com sendiri.