Pasar keuangan kembali bergejolak setelah laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS dirilis pada Jumat lalu, yang memperlihatkan adanya ketegangan di berbagai aset utama seperti emas, saham, dan Bitcoin. Investor menutup pekan perdagangan yang lebih pendek dengan kejatuhan di semua kelas aset utama, menyusul rilis data pekerjaan yang memberikan sinyal adanya pendinginan di pasar tenaga kerja AS.
Dampak Rilis NFP pada Pasar Keuangan
Laporan NFP bulan Agustus menunjukkan penciptaan 142.000 pekerjaan, sedikit di bawah ekspektasi 160.000, namun masih lebih tinggi dibandingkan revisi data bulan Juli yang hanya 89.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,2% dari 4,3% pada bulan sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi.
Namun, dampak dari laporan pekerjaan ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar. Saham-saham di bursa AS, termasuk S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq, semuanya mencatat penurunan masing-masing sebesar 1,73%, 1,01%, dan 2,55%. Penurunan ini merupakan pekan terburuk bagi Nasdaq sejak Juni 2022 dan bagi S&P 500 sejak Maret 2023.
Bitcoin, yang sempat melonjak hingga $57.000 setelah rilis data, kemudian tergelincir di bawah $54.000, mencapai level terendah sejak awal Agustus.
Aksi Jual Emas dan Bitcoin
Bitcoin tidak sendirian dalam menghadapi tekanan jual. XAU/USD juga mengalami volatilitas dan diperdagangkan di $2.496 per ons namun segera rebound menuju $2.516,36.. Volatilitas ini terkait dengan ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter mendatang, meskipun beberapa analis masih memperdebatkan apakah Fed akan melakukan pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Di pasar emas, investor mulai berspekulasi bahwa penurunan suku bunga 25 basis poin tidak cukup kuat untuk mendorong emas menembus level resistensi $2.550 per ons. Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, menyebutkan bahwa emas mungkin menghadapi risiko penurunan lebih lanjut jika Fed memilih pendekatan yang lebih hati-hati dalam pemangkasan suku bunga.
Volatilitas Bitcoin dan Altcoin
Selain emas, Bitcoin menghadapi tekanan besar dengan munculnya tanda-tanda bearish di pasar derivatif. Permintaan untuk posisi long berkurang, mencerminkan sikap hati-hati dari para trader. ETF Bitcoin di AS juga mengalami arus keluar besar-besaran, dengan total outflows mencapai $287,78 juta. Ini menandakan bahwa minat institusi terhadap Bitcoin mungkin melemah sementara waktu.
Dixon, CEO OTC Capital, memprediksi volatilitas di pasar kripto akan terus berlanjut karena berbagai faktor, termasuk perkembangan ETF dan kebijakan kripto di Amerika Serikat. Sementara itu, altcoin juga mengalami tekanan, dengan hanya sedikit token yang mencatatkan kenaikan.
Prospek Minggu Ini: Apakah Volatilitas Akan Berlanjut?
Dengan rilis data pekerjaan yang baru dan ekspektasi penurunan suku bunga, volatilitas di pasar kemungkinan besar akan tetap tinggi minggu ini. Selain itu, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan datang dapat memberikan panduan lebih lanjut mengenai kebijakan Fed. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan, ini bisa memperkuat ekspektasi akan suku bunga yang lebih rendah, yang mungkin menguntungkan emas dan aset-aset lainnya yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Namun, pasar masih dihadapkan pada ketidakpastian kebijakan bank sentral global, termasuk European Central Bank (ECB), yang juga diperkirakan akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga. Dengan kondisi ini, investor diharapkan tetap waspada terhadap potensi fluktuasi yang lebih besar di berbagai aset, termasuk emas, saham, dan Bitcoin.