Investing.com - Sebagian besar bursa saham Asia turun pada hari Rabu (20/09) dengan pasar masih tetap bersikap hati-hati sebelum keputusan suku bunga dari Federal Reserve hari ini, sementara data ekonomi yang lemah dari Jepang juga menahan sentimen.
Nikkei 225 Jepang turun 0,3%. Data ekonomi menunjukkan ekspor dan impor negara turun lebih rendah dari estimasi di bulan Agustus. Namun, defisit perdagangan Jepang membengkak lebih besar dari perkiraan, mencapai level terendah tiga bulan imbas pelemahan di China, yang merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar negara tersebut.
Fokus minggu ini juga tertuju ke rapat Bank of Japan pada hari Jumat, di tengah beberapa spekulasi bahwa peralihan dari suku bunga negatif akan segera terjadi.
Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite China masing-masing turun 0,3%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3% usai People's Bank of China menahan suku bunga acuannya, seperti yang diperkirakan secara luas.
Bank sentral memiliki ruang terbatas untuk memangkas suku bunga lebih lanjut dan mendorong pemulihan ekonomi, mengingat suku bunga sudah berada di rekor terendah. Namun PBOC juga menjaga laju suntikan likuiditas untuk mendorong pemulihan ekonomi yang melambat.
Pelemahan di China merembet ke Australia. Indeks ASX 200 turun 0,6% pasca Indeks Utama Westpac/Melbourne Institute - sebuah indikator pertumbuhan ekonomi Australia di masa depan - tercatat angka 0% untuk bulan Agustus, menandakan berlanjutnya pelemahan ekonomi Australia saat menghadapi suku bunga yang tinggi dan melambatnya permintaan china.
Kekhawatiran Fed bikin pasar tetap hindari aset risiko
Pasar yang lebih luas sebagian besar tetap tenang. Investor menunggu kesimpulan dari rapat Federal Reserve selama dua hari dini hari nanti.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Namun, naiknya inflasi AS baru-baru ini diperkirakan akan menimbulkan pandangan hawkish dari bank sentral, yang dapat membuka kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2023.
The Fed juga diharap akan menegaskan kembali sikapnya bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama - sebuah skenario yang menghadirkan lebih banyak hambatan bagi pasar Asia. Kenaikan suku bunga AS memperketat kondisi moneter di seluruh dunia dan mengeringkan aliran modal asing ke pasar regional selama setahun terakhir.
Produsen chip Asia lanjut merugi akibat khawatir permintaan
Saham-saham produsen chip regional mengalami kerugian yang berkelanjutan minggu ini, setelah laporan Reuters menyebut bahwa TSMC (TW:2330) (NYSE:TSM) - produsen kontrak chip terbesar di dunia - telah meminta suppliers-nya untuk menunda beberapa pengiriman karena kekhawatiran akan melambatnya permintaan.
Saham TSMC di Taiwan turun 0,3% pada hari Rabu, memperpanjang kerugian menjadi sesi ketiga berturut-turut.
Pembuat memory chip SK Hynix Inc (KS:000660) dan Samsung Electronics Co Ltd (KS:005930) masing-masing turun 1,2% dan 0,3%, juga menyeret KOSPI 0,2% lebih rendah.
Saham Semiconductor Manufacturing International Corp (HK:0981), produsen chip terbesar di China, jatuh 1%, sementara Hua Hong Semiconductor Ltd (HK:1347) melemah 0,6% di perdagangan Hong Kong.