ANALIS MARKET (06/9/2023) : IHSG Berpotensi Bullish

Diterbitkan 06/09/2023, 08/54
Diperbarui 06/09/2023, 09/15
ANALIS MARKET (06/9/2023) : IHSG Berpotensi Bullish

 

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, ketiga bursa utama Wall Street ditutup di teritori negatif pada hari Selasa (05/09/23) di mana mereka memulai perdagangan pekan ini setelah libur Hari Buruh, dengan Dow Jones memimpin pelemahan 0.56% dipicu oleh naiknya yield US Treasury berbarengan dengan harga Minyak mentah; serta para investor mengevaluasi kembali prospek trend suku bunga dari Federal Reserve.

Yield US Treasury naik setelah data ekonomi menunjukkan resilien dan salah satu pejabat The Fed menyatakan bahwa bank sentral AS belum perlu untuk mengubah suku bunga acuan dari posisinya saat ini 5.25% - 5.50%.

Dengan rally harga Minyak dunia belakangan ini, dapat menghalangi jalan Inflasi AS menuju target 2%.

Walau demikian, para trader masih tetap perhitungkan 93% peluang bahwa Fed Fund Rate akan diputuskan tetap di tempatnya pada FOMC Meeting bulan September ini, sementara peluang suku bunga kembali ditahan flat pada bulan November berada pada angka 54%, seperti dilansir dari CME Group FedWatch. Goldman Sachs melihat 15% probabilitas AS akan jatuh ke resesi dalam 12 bulan, turun dari perkiraan terdahulu di 20%.

Sektor Energy membukukan performa terbaik dari 11 sektor S&P500, ditutup naik 0.5% setelah harga Crude Oil menyentuh level tertinggi sejak November 2022. Saudi Arabia & Russia yang tergabung dalam OPEC+ mengumumkan untuk memperpanjang periode pemotongan produksi mereka sampai akhir tahun, memicu kekhawatiran defisit persediaan minyak dunia sebesar 1.5 juta barrel per hari di kuartal 4 / 2023 yang akan menyambut musim dingin.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1,3% menjadi USD86,69/barrel, juga level tertinggi 7 bulan. Sebagaimana diketahui, baik harga Brent maupun WTI telah menanjak 20% sejak akhir Juni.

Harga Batu bara juga melesat ditopang sejumlah sentimen, mulai dari keputusan pemerintah India yang meminta produsen listrik untuk mengimpor 4% kebutuhan batubara, kenaikan tingkat pembangkit listrik tenaga batubara di Eropa, harga gas yang kembali merangkak naik hingga penutupan tambang dan pengurangan produksi di Tiongkok.

Di sisi lain, seperti telah bisa ditebak, angka PMI di Eropa masih bergumul dalam wilayah kontraksi, terutama bagi Perancis, Jerman, Eurozone, dan Inggris. Eurozone merilis PPI (Juli) sesuai ekspektasi pada -7.6%, memperbesar deflasi dari bulan sebelumnya -3.4%.

Sementara AS mempublikasikan Factory Orders yang juga drop -2.1% pada bulan Juli, dibanding bulan Juni yang masih catatkan pertumbuhan posistif 2.3%.

Hari ini (06/9) akan dipantau angka Trade Balance AS untuk bulan Juli serta kondisi Ekspor & Impor mereka. Acuan Services PMI dari S&P Global dan ISM Non-Manufacturing PMI keduanya untuk bulan Agustus juga akan menjelaskan apakah masih ada pertumbuhan geliat ekonomi pada sektor jasa maupun non-manufaktur AS.

Sementara itu, dari dalam negeri, IHSG kembali lakukan percobaan penembusan level psikologis 7000, bahkan mencatatakan posisi High yang lebih tinggi lagi di 7012.

Namun, kunci penentu memang angka bulat 7000 itu sendiri, yang mana apabila mampu di-break akan membebaskan jalan IHSG menuju Target awal sekitar 7100-an.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan untuk lebih baik Wait & See menunggu ke mana arah animo market, sebelum menambah posisi portfolio secara keseluruhan.

Namun demikian, trading opportunity masih terbuka luas terutama pada sektor yang tengah dilanda sentimen positif/news-driven

“IHSG berpotensi Bullish,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (06/9).

Usai dibuka Rabu (06/09) pagi, IHSG naik 0,31% pukul 09.56 WIB dan indeks LQ45 0,23%, GoTo Gojek Tokopedia PT (JK:GOTO) 1,11%, Aneka Tambang Persero Tbk (JK:ANTM) stagnan, Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT (JK:TLKM) 0,8%, Adaro Energy Tbk (JK:ADRO) 2,19%, Astra International Tbk (JK:ASII) stabil, Unilever Indonesia Tbk (JK:UNVR) 0,55%.

PT Pertamina Geothermal Energy (JK:PGEO) 0,39%, Amman Mineral Internasional Tbk PT (JK:AMMN) 2,71%, Medco Energi Internasional Tbk (JK:MEDC) 5,58%, Golden Energy Mines Tbk (JK:GEMS) 0,78%, Baramulti Suksessarana Tbk (JK:BSSR) 1,39%, SIDO 0,81%, Barito Pacific Tbk (JK:BRPT) -0,44%, Bumi Resources Tbk (JK:BUMI) 1,39%. dan Akr Corporindo Tbk (JK:AKRA) 3,41%, 

Adapun Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI) 0,52%, Indofood Sukses Makmur Tbk PT (JK:INDF) flat, Bukit Asam Tbk PT (JK:PTBA) 1,02%, United Tractors Tbk PT (JK:UNTR) 0,74%, dan BRIS 0,61%.

Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) stabil, Bank Rakyat Indonesia Persero (JK:BBRI) 0,44%, Bank Mandiri Persero Tbk PT (JK:BMRI) flat, Perusahaan Gas Negara Persero (JK:PGAS) 1,48%, dan Indo Tambangraya Megah Tbk (JK:ITMG) 0,32%.

Mata uang rupiah naik 0,11% di 15.240,8 per dolar AS, JPY/IDR naik 0,03%, AUD/IDR turun 0,18%, dan SGD/IDR turun 0,19% pukul 10.13 WIB.

Komentar terkini

Pengungkapan Risiko: Perdagangan instrumen finansial dan/atau mata uang kripto membawa risiko tinggi, termasuk risiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasi Anda, dan mungkin tidak sesuai untuk sebagian investor. Harga mata uang kripto amat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti peristiwa finansial, regulasi, atau politik. Trading dengan margin meningkatkan risiko finansial.
Sebelum memutuskan untuk memperdagangkan instrumen finansial atau mata uang kripto, Anda harus sepenuhnya memahami risiko dan biaya terkait perdagangan di pasar finansial, mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda dengan cermat, serta mencari saran profesional apabila dibutuhkan.
Fusion Media mengingatkan Anda bahwa data di dalam situs web ini tidak selalu real-time atau akurat. Data dan harga di situs web ini. Data dan harga yang ditampilkan di situs web ini belum tentu disediakan oleh pasar atau bursa, namun mungkin disediakan oleh pelaku pasar sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dengan harga aktual pasar. Dengan kata lain, harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan trading. Fusion Media dan penyedia data mana pun yang dimuat dalam situs web ini tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan apa pun yang diakibatkan oleh trading Anda atau karena Anda mengandalkan informasi yang dimuat dalam situs web ini.
Anda dilarang untuk menggunakan, menyimpan, memperbanyak, menampilkan, mengubah, meneruskan, atau menyebarkan data yang dimuat dalam situs web ini tanpa izin eksplisit tertulis sebelumnya dari Fusion Media dan/atau penyedia data. Semua hak kekayaan intelektual dipegang oleh penyedia dan/atau bursa yang menyediakan data yang dimuat dalam situs web ini.
Fusion Media mungkin mendapatkan imbalan dari pengiklan yang ditampilkan di situs web ini berdasarkan interaksi Anda dengan iklan atau pengiklan.
Versi bahasa Inggris dari perjanjian ini adalah versi utama, yang akan berlaku setiap kali ada perbedaan antara versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia.
© 2007-2025 - Fusion Media Limited. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.