Pasardana.id - Emiten pertambangan, Berau Coal Energy Tbk (IDX: BRAU) meraup laba bersih sebesar USD6,7 juta pada Semester 1 2024.
Pencapaian ini melejit 158 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang membukukan minus senilai USD11,5 juta.
Dengan demikian, laba bersih per saham dasar menjadi USD0,0002 dari sebelumnya tekor USD0,0003.
Melansir laporan keuangan interim perseroan, Senin (20/8) disebutkan bahwa perseroan membukukan Penjualan sebesar USD1,27 miliar, susut tipis dari edisi sama tahun lalu USD1,28 miliar.
Beban pokok penjualan tercatat USD1,13 miliar, mengalami penciutan dari posisi sama tahun lalu USD1,21 miliar.
Laba kotor tercatat USD137,32 juta, melonjak 98 persen dari episode sama tahun lalu USD69,03 juta.
Beban penjualan dan pemasaran USD26,86 juta, susut dari USD32,12 juta yoy.
Beban umum dan administrasi USD40,45 juta, menyusut dari USD41,27 juta yoy.
Total beban usaha USD67,32 juta, berkurang dari USD73,39 juta yoy.
Laba operasi USD70 juta, melangit 1.705 persen dari minus USD4,36 juta yoy.
Biaya keuangan USD12,04 juta, bengkak dari USD4,67 juta yoy.
Pendapatan keuangan USD143 ribu, melonjak dari USD115 ribu yoy.
Lain-lain bersih USD3,07 juta, drop dari sebelumnya USD7,6 juta yoy.
Laba sebelum pajak USD55,03 juta, melejit 4.268 persen dari posisi sama tahun lalu minus sebesar USD1,32 juta yoy.
Laba periode berjalan USD11,86 juta, melejit 214 persen dari rugi USD10,39 juta yoy.
Defisiensi modal USD10,71 juta, susut dari akhir 2023 senilai USD22,8 juta yoy.
Defisit USD310,11 juta, berkurang dari USD317 juta yoy.
Sementara itu, jumlah liabilitas tercatat sebesar USD1,39 miliar, bengkak dari USD1,23 miliar di akhir 2023.
Adapun total aset per 30 Juni 2024 tercatat senilai USD1,38 miliar, melejit dari akhir 2023 sebesar USD1,21 miliar.