Pada bulan Oktober 2024, pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat mengalami perlambatan signifikan dengan hanya menambah 12 ribu pekerjaan. Angka ini jauh di bawah revisi turun 223 ribu dari bulan September dan proyeksi 113 ribu pekerjaan. Ini menandai pertumbuhan pekerjaan terendah sejak Desember 2020, saat perekonomian terguncang akibat Badai Helene dan Milton serta pemogokan di Boeing dan beberapa hotel di California dan Hawaii.
Meskipun ada penambahan pekerjaan di sektor kesehatan (52 ribu) dan pemerintah (40 ribu), sektor layanan bantuan sementara kehilangan 49 ribu pekerjaan dan manufaktur menurun 46 ribu, terutama di subsektor manufaktur peralatan transportasi yang terdampak pemogokan di Boeing. Beberapa industri utama lainnya, seperti pertambangan, perdagangan grosir dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta rekreasi dan perhotelan, mengalami sedikit atau tidak ada perubahan dalam jumlah lapangan kerja.
Kestabilan Tingkat Pengangguran
Meskipun muncul penurunan dalam pertumbuhan lapangan kerja, tingkat pengangguran tetap stabil di 4,1%, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih kuat. Gangguan dari badai dan pemogokan pekerja pabrik dirgantara tidak mempengaruhi tingkat pengangguran ini, karena pekerja yang tidak menerima gaji selama periode survei dihitung sebagai pengangguran.
Dampak terhadap Pemilu dan Persepsi Publik
Laporan ketenagakerjaan ini adalah data ekonomi utama terakhir sebelum pemilihan presiden, di mana pemilih harus memilih antara Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris dan mantan Presiden Republik Donald Trump. Meski ekonomi AS menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan negara lain, masyarakat tetap cemas dengan tingginya harga makanan dan sewa.
Ekspektasi Kebijakan Moneter Fed
Para ekonom masih memproyeksikan bahwa Federal Reserve akan memilah berbagai noise dalam data tenaga kerja ini dan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed yang akan dilaksanakan pada 6-7 November minggu depan. Kenaikan tingkat pengangguran sebelumnya menjadi 4,3% pada bulan Juli menjadi salah satu pemicu penurunan suku bunga yang tidak biasa yang dilakukan pada bulan September. Saat ini, suku bunga kebijakan Fed berada di kisaran 4,75%-5,00% setelah berbagai kenaikan sepanjang 2022 dan 2023, sehingga keputusan ini dinilai krusial dalam mengarahkan arah kebijakan moneter saat pasar tenaga kerja dan ekonomi menghadapi tantangan beragam.
Meski terdapat pembatasan dalam perekrutan, para pemberi kerja mempertahankan karyawan mereka, mendukung kenaikan upah dan pengeluaran konsumen. Upah per jam rata-rata naik 0,4% setelah kenaikan 0,3% pada bulan September dan meningkat 4,0% selama 12 bulan hingga Oktober. Ini menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS meski ada tantangan ekonomi global, yang berpotensi mempengaruhi keputusan FOMC pekan depan.