Nonfarm Payroll AS Tumbuh 517 Ribu, Beda Jauh Nasib Dolar dan Saham

© Reuters.

Oleh Geoffrey Smith

Investing.com - Pertumbuhan pekerjaan Januari di AS melampaui estimasi, perkembangan terbaru dari serangkaian data yang membingungkan dari pasar tenaga kerja dan cek realitas yang kuat terhadap harapan atas perubahan cepat siklus suku bunga Federal Reserve.

Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan nonfarm payroll tumbuh 517.000 hingga pertengahan bulan, yang secara tiba-tiba menghentikan tren perlambatan pertambahan lapangan kerja selama empat bulan. Para analis memperkirakan perlambatan lebih lanjut menjadi 185.000, yang akan menjadi pertumbuhan pekerjaan paling lambat dalam hampir dua tahun.

Data payroll bulan Desember juga direvisi naik 37.000 dan November 34.000, memperkuat kejutan untuk angka-angka di bulan Januari. Dengan demikian, angka-angka tersebut memberikan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja yang terlalu panas saat pandemi surut masih perlahan kehilangan tenaga, meskipun ada serangkaian kenaikan suku bunga yang besar oleh The Fed.

Dolar naik lebih 0,5% merespons rilis itu, sedangkan saham berjangka turun saat trader dipaksa untuk mengevaluasi kembali ekspektasi perlambatan ekonomi akan memaksa Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini. Pukul 21.05 WIB, Dow Jones futures turun 237 poin atau sebesar 0,7%, S&P 500 futures jatuh 1,3%, dan Nasdaq 100 futures anjlok 2,2%.

"Gagasan bahwa siklus Fed akan berakhir lebih cepat daripada ECB atau BOE mungkin dipertanyakan," Kathy Jones, kepala strategi pendapatan tetap di Charles Schwab, menyatakan. Ketua Fed Jerome Powell telah meningkatkan harapan akan adanya 'poros' perubahan tahun ini dalam konferensi persnya ketika ia berpendapat bahwa "tren disinflasi" telah dimulai dan hanya sedikit menolak saran pemangkasan suku bunga pertama sebelum akhir tahun.

Para analis mengatakan rincian laporan tersebut menambah kemungkinan bahwa the Fed dapat mencapai 'soft landing' untuk perekonomian, daripada resesi yang dikhawatirkan banyak orang. Rata-rata jam kerja mingguan naik menjadi 34,7, tingkat tertinggi dalam 10 bulan terakhir, di tengah bukti anekdot bahwa orang-orang mengambil lebih banyak pekerjaan sampingan untuk mendapatkan kembali penghasilan tambahan setelah daya beli mereka yang hilang akibat inflasi tahun lalu.

Sementara itu penghasilan rata-rata per jam naik 0,3%, jauh di bawah laju kenaikan yang terlihat di awal tahun lalu.

"Jika kami merancang sebuah laporan untuk mendukung narasi disinflasi yang sempurna dari The Fed, ini mungkin akan mengalahkannya," kata Megan Greene, kepala ekonom di Kroll Institute, melalui media sosial.

Seperti biasa di bulan Januari, Biro Statistik Tenaga Kerja AS menggunakan statistik terbaru populasi AS untuk menyusun datanya. Hal ini menyebabkan revisi naik sebesar 871.000 dalam angkatan kerja sipil, kenaikan 810.000 dalam lapangan kerja, dan kenaikan 60.000 dalam pengangguran. Kendati tingkat pengangguran tidak terpengaruh sebesar 3,4% tenaga kerja yang secara historis rendah, tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat menjadi 62,4% dari 62,3%.