Cryptoharian – Bitcoin (BTC) semakin kemari semakin menunjukkan pelemahan harga yang mengkhawatirkan. Pasalnya, berdasarkan data dari Coingecko, saat ini BTC tengah berada di level US$ 54.001, yang merupakan cerminan dari turunnya harga sebesar 3,6 persen.
Sejumlah analis pun mengungkapkan adanya penurunan lebih lanjut di bawah angka US$ 50.000, jika Bitcoin melanjutkan tren bearish ini.
Menanggapi hal ini, seorang analis kripto terkenal bernama Justin Bennet akhirnya buka suara. Dalam hal ini, ia memprediksi bahwa Bitcoin akan mengalami kenaikan sementara ke arah US$ 63.300. Pasca kenaikan tersebut, ia memprediksi harga akan kembali turun lagi ke US$ 53.000 karena adanya ketidakseimbangan di pasar.
“BTC sedang menuju target saya di angka US$ 53.000,” ungkap Bennet.
Dalam penjelasannya, ia juga memberikan beberapa rincian dari prediksi pergerakan Bitcoin dari hasil risetnya, yakni:
- Kenaikan hingga US$ 63.000: Bennet memperkirakan Bitcoin akan mencapai titik tertinggi akan di angka ini sebelum turun.
- Penurunan ke US$ 53.000: Setelah mencapai angka US$ 63.000, Bitcoin diperkirakan bakal turun ke sekitar US$ 53.000.
- Potensi di US$ 48.000: Jika penurunan berlanjut, Bitcoin bisa mencapai US$ 48.000 sebagai level terendah berikutnya.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok di Bawah US$ 59.000, Investor Masih Santai
Sementara itu, analis populer lainnya bernama Michael van de Poppe, baru-baru ini juga memiliki pandangan yang hampir serupa. Dalam hal ini, Poppe menilai bahwa Bitcoin kemungkinan akan mengalami kenaikan kecil dalam waktu dekat. Akan tetapi, dirinya juga membeberkan potensi turun lagi ke level yang lebih rendah karena pasar sedang mencari likuiditas.
“Kemungkinan akan ada kenaikan kecil pada Bitcoin, sebelum harganya turun di bawah US$ 52.500. Setelah itu, kemungkinan akan terbentuk divergensi bullish yang bisa membuat harga berbalik naik,” ujarnya.
Kendati demikian, analis Belanda tersebut juga memperingatkan bahwa jika harga tidak berbalik naik setelah menjelajahi tangga turun di bawah US$ 52.500, maka target penurunan berikutnya bisa jadi US$ 48.000. Namun, ia optimis jika penurunan besar yang terjadi ini hampir berakhir.
“Rasa sakit (pain) hampir selesai,” pungkas Poppe.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.