Cryptoharian – Seorang ekonom dan kritikus Bitcoin, yakni Peter Schiff kembali menyerang mata uang kripto utama tersebut. Dalam salah satu pernyataan terbarunya, Schiff memperingatkan bahwa para investor pasar sedang mengisyaratkan berakhirnya dominasi Bitcoin.
“Perhatian untuk para Bitcoiner, waktu kalian sudah habis. Kebanyakan dari kalian terlalu muda dan kurang berpengalaman untuk memahami apa yang dikatakan pasar. Bubble Bitcoin sudah pecah,” ungkap Schiff di salah satu postingan terbaru media sosial X-nya, Selasa (18/3/2025).
Ia menambahkan bahwasanya emas asli sedang naik, sementara emas ‘bodoh’ digital sedang dalam kejatuhan. “Jika kalian tidak menyadari pergeseran ini, maka hal tersebut akan menjadi resiko bagi kalian sendiri,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Schiff merupakan seorang pendukung radikal aset emas dan kritikus vokal terhadap Bitcoin. Dia telah berulang kali berargumen bahwa aset digital tidak memiliki memiliki nilai intrinsik dan pada akhirnya akan runtuh.
https://twitter.com/PeterSchiff/status/1902002528859893980
Baca Juga: Penurunan Bitcoin 30 Persen Bikin Investor Bimbang Antara Borong atau Tahan Dulu
Sementara mengenai dominasi Bitcoin, seorang analis kripto dengan nama samaran ‘CryptoSkull’ atau biasa dijuluki Skully, menyebut bahwa dominasi Bitcoin diprediksi bakal turun sebesar 46 persen. Jika prediksi ini terjadi, ia menilai bahwa pasar akan memasuki fase terakhir dari siklus saat ini.
Berdasarkan data dari grafik yang ia bagikan, BTC.D telah mencapai zona resistensi kuat di kisaran dominasi 54-56 persen. Ini adalah area di mana dominasi Bitcoin sebelumnya mengalami tekanan jual, yang berarti ada kemungkinan besar BTC.D akan turun dari titik ini. Dalam unggahan terbarunya, Skully menjelaskan bahwa Bitcoin telah mencapai puncak dominasinya dan kini memasuki fase koreksi. Meskipun harga Bitcoin bisa mengalami penurunan dalam jangka pendek, bahkan mungkin turun hingga US$ 77.000, ia yakin bahwa altcoin justru akan mengalami lonjakan harga.
Menurutnya, situasi ini sudah sering terjadi. Saat Bitcoin berada di kisaran US$ 15.000 hingga US$ 35.000, banyak altcoin dianggap tidak bernilai. Namun, begitu Bitcoin mulai naik, altcoin juga ikut melonjak. Hal yang sama terjadi saat Bitcoin turun dari US$ 65.000 ke US$ 55.000 dan kembali ke US$ 108.000. “Banyak investor panik saat terjadi penurunan, padahal ini hanya bagian dari siklus pasar. Siapa yang berhasil bertahan sejak Bitcoin di US$ 15.000? Hampir tidak ada, karena mereka terjebak oleh ketakutan dalam jangka pendek,” pungkas Skully.
The BTC.D is topped and I expect it dropping to 46% ish levelsThis is the final leg of this cycle and this will come with a quality Rallye
Accumulate Quality because money will flow into them pic.twitter.com/jToZ4BCBSS— CryptoSkull ze last bull standing (@cryptoskullx) March 18, 2025