5 Proyek Airdrop Terbaik Pekan Ini yang Wajib Dikejar Para Airdrop Hunter
Cryptoharian – Perusahaan layanan keuangan berbasis Bitcoin (BTC) bernama Fold, mengumumkan rencana untuk menerbitkan dan menjual saham baru senilai US$ 250 juta. Langkah ini dilakukan dalam upaya menambah kepemilikan Bitcoin-nya.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (17/6/2025), Fold menyebutkan bahwa penjualan akan dilakukan secara privat kepada investor terpilih dan institusi, bukan melalui bursa publik.
Melansir dari decrypt.co, pihak Fold masih belum mengungkap jadwal resmi penerbitan saham tersebut.
Berdasarkan data dari YahooFinance, saham Fold saat ini diperdagangkan di harga US$ 4,57. Angka ini merupakan penurunan hampir 3 persen pada hari itu, dan anjlok sekitar 60 persen sejak awal tahun.
Dana hasil penjualan saham ini, jika berhasil terkumpul akan digunakan untuk memperkuat cadangan Bitcoin perusahaan. Saat ini, Fold memegang sekitar 1.488 BTC, senilai lebih dari US$ 155 juta berdasarkan harga pasar terbaru.
Bitcoin sendiri diketahui tengah mengalami tekanan. Aset kripto terbesar ini turun hampir 4 persen dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di sekitar US$ 104.500. Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh kekhawatiran akan konflik geopolitik yang sedang terjadi antara Iran dan Israel.
Sementara dalam sepekan terakhir, BTC telah terkoreksi sekitar 5 persen sebelumnya sempat menembus angka US$ 110.000.
Baca Juga: Analisis 5 Kripto Yang Tenar Pekan Ini: TRX, XRP, SUI, DOGE, ADA
Langkah Fold mencerminkan tren yang terus tumbuh di kalangan perusahaan publik dan swasta. Mereka menambahkan Bitcoin ke neraca perusahaan sebagai aset cadangan strategis, terinspirasi dari strategi agresif Michael Saylor.
Saat ini, 236 entitas diketahui menyimpan Bitcoin, naik sekitar 13 persen sebulan terakhir. Dari jumlah itu, 131 adalah perusahaan publk, angka yang terus meningkat. Perusahaan Strategy yang dipimpin oleh Saylor, baru saja melaporkan pembelian Bitcoin kesepuluh berturut-turut, dengan total kepemilikan mencapai 592.100 BTC atau lebih dari US$ 64 miliar.
Kendati demikian, tidak semua sepakat dengan pendekatan tersebut. Laporan dari Standard Chartered memperingatkan bahwa sekitar setengah dari perusahaan non-kripto yang menyimpan Bitcoin akan mengalami kerugian besar jika harga BTC turun di bawah US$ 90.000.
Dengan pasar yang semakin fluktuatif, keputusan Fold untuk menggandakan kepemilikan BTC-nya adalah langkah yang berani, namun juga berisiko.